Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hingga Mei 2020, BI Injeksi Likuiditas Rp 583,5 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menyuntikkan likuiditas (quantitative easing) Rp 583,5 triliun sejak awal Januari 2020.

Injeksi ini meningkat dari yang sebelumnya Rp 503,8 triliun pada awal Mei 2020.

"Sampai dengan sekarang, QE (quantitative easing) BI yang telah dilakukan adalah Rp 583,5 triliun. ini lebih besar dari angka yang kami sampaikan sebelumnya Rp 503 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video, Selasa (19/5/2020).

Perry menyebut, injeksi likuiditas itu melalui berbagai mekanisme, seperti pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana, penurunan GWM rupiah, dan swap valas.

Secara lebih rinci, injeksi likuiditas melalui pembelian SBN di pasar perdana adalah Rp 166,2 triliun, penurunan GWM rupiah Rp 53 triliun dalam kurun waktu Januari-April 2020, dan swap valas.

"Dapat kami sampaikan, fungsi BI sebagai bank sentral melakukan injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan," sebut Perry.

Untuk membuat injeksi likuiditas mengalir ke sektor riil, perlu sinergi antara BI, pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan, dan OJK sebagai otoritas pengawasan dan lembaga keuangan.

"Di sinilah letak penting PEN. Sinergi ini diperkuat, di mana BI memastikan likuiditas dipenuhi kepada perbankan dan pasar uang. Kami akan sediakan likuiditasnya, berapapun yang dibutuhkan," jelas Perry.

Di sisi lain, BI melihat kondisi likuiditas perbankan tetap memadai. Likuiditas perbankan yang memadai tercermin pada rerata harian volume PUAB April 2020 tetap tinggi, yakni Rp 9,2 triliun.

Begitu pun rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tetap besar yakni 24,16 persen pada Maret 2020.

Pada April 2020, rata-rata suku bunga PUAB O/N dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu bergerak stabil di sekitar level BI7DRR yakni 4,31 persen dan 4,60 persen.


Rerata tertimbang suku bunga deposito dan kredit masing-masing tercatat 5,92 persen dan 10,17 persen, menurun masing-masing 11 bps dan 19 bps dari level Maret 2020.

Selain itu, penurunan suku bunga tersebut berdampak pada kenaikan pertumbuhan besaran moneter M1 dan M2 pada Maret 2020 yang masing-masing menjadi 15,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan 12,1 persen (yoy).

"Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya dalam rangka restrukturisasi kredit perbankan," pungkas Perry.

https://money.kompas.com/read/2020/05/19/174500926/hingga-mei-2020-bi-injeksi-likuiditas-rp-583-5-triliun

Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke