Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut Sandiaga Uno, Begini Seharusnya Tahapan New Normal Dilakukan

Sandiaga mengatakan, di masa-masa krisis seperti saat ini, pemerintah Indonesia berada di dalam kondisi yang sulit. Berbagai kebijakan yang diambil bagaikan buah simalakama.

Pasalnya, dengan pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kegiatan sosial ekonomi masyarakat terhenti, yang mengorbankan banyak lapangan kerja serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Di sisi lain, jika pemerintah memutuskan untuk melonggarkan PSBB, maka harus berhadapan dengan risiko kondisi kesehatan masyarakat.

"Ini memang menjadi buah simalakama bagi para pembuat kebijakan yang sangat strategis, kebijakan publik. Tapi buat saya simpel, semua kebijakan harus berbasis data. Data yang kali ini harus digunakan, yang menjadi landasan adalah data-data dari tim medis, tenaga kesehatan, dokter, atau ahli yang menyatakan kita sudah bisa melewati masa-masa kritis atau masa-masa puncak sehinga bisa melakukan relaksasi," papar Sandiaga dalam video conference, Jumat (23/5/2020) malam.

Adapun berdasarkan kajian yang dia buat bersama tim Sandinomics, Sandiaga mengatakan jika memang pemerintah ingin melakukan relaksasi PSBB sektor yang harus pertama kali mendapat perhatian dan diberi dorongan untuk dibuka adalah sektor yang mendorong masyarakat untuk berbelanja.

Namun demikian sebut dia, bukan pusat-pusat perbelanjaan besar yang lebih dahulu dilonggarkan pembatasannya, tetapi UMKM. Pasalnya, sektor yang paling pertama terdampak krisis yang disebabkan oleh pandemi tahun ini adalah sektor UMKM.

"Di Juni kita fokus utama UMKM, yang pertama bisa dibuka adalah yang berkaitan dengan shopping khususnya UMKM ya, bukan mal," kata Sandiaga.



Pada saat yang bersamaan pemerintah bisa pula membuka sekolah dan perkantoran, namun dengan penerapan peraturan instruksi kesehatan yang ketat.

Berikutnya, di bulan Juli kunjungan kesehatan atau doctor visit sudah bisa dilakukan. Hal tersebut diperlukan lantaran banyak penyakit lain selama masa pandemi yang tidak benar-benar tertangani.

Baru kemudian Agustus, sektor transportasi bisa mulai dibuka. Terakhir, perjalanan udara bisa kembali dilonggarkan jika memang di masing-masing tahapan bisa berjalan secara lancar dan tidak ada ledakan kasus Covid-19 baru.

"Namun ini kami masih terus melakukan simulasi dengan beberapa forecasting model dan masing akan terus berubah tergantung pertimbangan risiko kesehatan masyarakatnya. Namun jika semakin bisa kita kurangi risiko kesehatan masyarakat semakin awal, maka yang akan mengambil tempat lebih dulu (untuk dilonggarkan batasannya) adalah yang berkaitan dengan dampak ekonomi terbesar," ucap Sandiaga.

https://money.kompas.com/read/2020/05/23/100800126/menurut-sandiaga-uno-begini-seharusnya-tahapan-new-normal-dilakukan

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke