Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Empat Prinsip Kedai Sayur Lanjutkan Bisnis di Masa "New Normal"

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kenormalan baru alias new normal di tengah pandemi Covid-19 menjadikan tantangan tersendiri bagi bisnis produk pangan sayur-mayur.

"Terjadi perubahan permintaan dari bisnis ke bisnis (B2B) menjadi bisnis ke konsumen (B2C)," kata CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Awalnya, kata Adrian, perusahaan rintisan berbasis aplikasi yang dikelolanya lebih banyak melayani hotel, restoran, dan kafe.

Namun demikian, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 mulai dari Jakarta membuat B2B tersebut mengalami penurunan transaksi yang signifikan.

Sementara itu, PSBB yang aturan pokoknya diteken Presiden Joko Widodo pada 31 Maret 2020 dan aturan pemerincinya ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 31 Maret 2020 membuat perubahan pada gaya hidup berbelanja anggota masyarakat.

Adrian mengakui kini masyarakat cenderung berbelanja kebutuhan pangan dan konsumsi sehari-hari secara daring.

"Kami mengalami peningkatan penjualan khususnya B2C, trafik media sosial, dan jumlah unduhan aplikasi Kedaisayur," ucap Adrian.

Empat prinsip

Sebelumnya, jelas Adrian, layanan B2C berupa Aplikasi Kedaisayur- Sayur dan Lauk Pauk Online telah diluncurkan secara resmi oleh Kedai Sayur dan dapat diunduh secara gratis di Playstore dan Appstore.

Adrian menerangkan meski mendapatkan peluang besar pada B2C, pihaknya memegang empat prinsip demi mengutamakan konsumen.

Pertama, Kedai Sayur melakukan analisis produk yang paling banyak dibutuhkan.


Kedua, melakukan kontrol harga.

Ketiga, memastikan ketersediaan stok langsung dari sumbernya.

"(Keempat) Kami memperketat quality control (kontrol kualitas)," tutur Adrian.

Selain layanan B2B dan B2C, Kedai Sayur juga memiliki layanan khusus bernama Mitra Sayur.

Mitra Sayur merupakan mitra bagi pedagang sayur baik keliling maupun dengan lapak atau
kios yang menjadi konsumen Kedai Sayur.

Layanan ini pertama kali diluncurkan sejak awal didirikannya Kedai Sayur dengan visi membantu para pedagang sayur meningkatkan bisnis mereka.

Saat ini sudah lebih dari 7.000 pedagang sayur yang tergabung menjadi mitra Kedai Sayur dan merasakan dampak positif terhadap usahanya.

Kini, Kedai Sayur memiliki dua pusat distribusi (DC) di Setu, Jakarta Timur dan Cipondoh, Kota Tangerang, dengan pasokan produk pangan segar dari 30 lebih vendor yang terdiri dari petani, pasar induk, dan pasar lokal.

https://money.kompas.com/read/2020/05/28/202952726/empat-prinsip-kedai-sayur-lanjutkan-bisnis-di-masa-new-normal

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke