Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Utang Belum Lunas, Lapindo Tawarkan Tanah Terdampak Lumpur ke Pemerintah

Pasalnya, kedua perusahaan tersebut menawarkan untuk menyelesaikan kewajiban ganti rugi tidak melalui uang tunai, melainkan dengan aset mereka berupa tanah yang ada di lokasi lumpur lapindo tersebut. Jika aset tersebut kurang maka akan ditambah dengan aset lainnya.

"Lapindo sudah kirim surat resmi minta agar bisa diganti dengan aset. Ada aset-aset wilayah terdampak maupun kalau dianggap kurang dari tempat lain," kata Isa dalam video conference, Jumat (12/5/2020).

Seperti diketahui, Lapindo memiliki kewajiban untuk membayar pokok utang sebesar Rp 773,3 miliar. Namun dari jumlah tersebut, Lapindo baru membayarkan Rp 5 miliar.

Jumlah tersebut pun belum termasuk bunga sebesar 4 persen per tahun. Ditambah lagi, utang tersebut juga sudah jatuh tempo sejak 10 Juli 2019 lalu.

Isa pun menilai, pembayaran ganti rugi dengan aset perusahaan tersebut sebagai itikad baik. Namun demikian, pihaknya lebih mengutamakan jika perusahaan membayar dengan uang tunai.

"Tapi dari proses konsultasi ke kejaksaan memberi advice ini harus ditanggapi. Artinya kita nggak boleh mengatakan harus cash, walau saya, kami, prefer dibayar tunai," ujar dia.

Saat ini, pemerintah masih menyiapkan proses penilaian aset Lapindo dan telah melakukan diskusi dengan pihak kejaksaan.

Namun karena pandemi Covid-19 proses penilaian aset menjadi terhalang. Di sisi lain dia mengatakan, menilai tanah dengan timbunan lumpur bukanlah hal yang wajar. Sehingga saat ini pihak-pihak yang dianggap profesional sedang membangun standar penilaian tersebut.

"Mudah-mudahan kalau Covid berakhir bisa segera melakukan penilaian itu, aset-aset yang mereka tawarkan sebagai pengganti apakah mencukupi atau engga," kata Isa.

https://money.kompas.com/read/2020/06/12/180200026/utang-belum-lunas-lapindo-tawarkan-tanah-terdampak-lumpur-ke-pemerintah

Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke