Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Minus, Ekonomi RI Diprediksi Lebih Baik dari Negara Lain

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara menilai ekonomi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara berkembang lain saat pandemi Covid-19 ini.

Dia menjelaskan, jika puncak pandemi Covid-19 terjadi hanya satu kali atau single hit, maka ekonomi Indonesia diprediksi minus 2,8 persen pada tahun ini.

“Kemudian OECD membuat prediksi ekonomi akan seperti apa. Kalau ekonomi dunia single hit itu tahun 2020 ini turun ke 6 persen atau negatif 6 persen. Kemudian, tahun depan bisa naik 5,2 persen, di mana Indonesia itu prediksinya adalah minus 2,8 tahun ini dan tahun depan bisa positif 5,2 persen,” ujar Mirza dalam webinar, Selasa (23/6/2020).

Namun, lanjut Mirza, angka tersebut lebih baik jika dibandingkan negara lainnya.

Misalnya, seperti Turki, ekonominya bisa minus 4,8 persen, Argentina minus 8,3 persen, Meksiko minus 7,5 persen, Afrika Selatan minus 7,5 persen dan Brasil minus 7,4 persen.

“Jadi memang kalau kita diprediksi bahwa minus 2,8 persen sebenanrya alhamdulillah bahwa kita posisinya masih relatif baik,” kata dia.

Riza menambahkan, jika puncak pandemi Covid-19 terjadi dua kali, maka ekonomi Indonesia bisa minus hingga 3,9 persen.

Namun, angka tersebut lebih baik dari Turki yang bisa minus 8,1 persen, Argentina minus 10,1 persen, Meksiko minus 8,6 persen, Afrika Selatan minus 8,2 persen dan Brasil minus 9,1 persen.

“Tapi tentu cuma relatif baik, yang jelas kondisinya buruk dibandingkan kondisi sebelum Covid-19,” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/06/23/174300626/meski-minus-ekonomi-ri-diprediksi-lebih-baik-dari-negara-lain

Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke