Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Konsep Gig Economy, Grab Dukung Peningkatan Taraf Kehidupan Masyarakat Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Penelitian yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics mencatat bahwa ekosistem Grab mampu menciptakan kesempatan ekonomi baru, baik di dalam maupun luar platform Grab.

Studi yang melibatkan 5.008 mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios di 12 kota ini juga mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat bergantung pada ekosistem gig economy.

Pada fitur GrabFood dan GrabKios, misalnya, mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios melihat adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35 persen dan 17 persen setelah bergabung dengan Grab.

Platform GrabFood yang memiliki basis armada pengantaran dan pelanggan yang luas juga telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Sekitar 12 persen dari mitra merchant GrabFood mengatakan mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka.

Sedangkan 16 persen lainnya mengatakan, mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.

Keuntungan dari pertumbuhan GrabFood

Seiring dengan pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood, mitra pengemudi GrabBike juga melihat adanya kesempatan pendapatan yang lebih tinggi dari besarnya permintaan layanan pengantaran makanan.

Sebab, rata-rata 37 persen perjalanan mitra pengemudi GrabBike merupakan layanan pengantaran GrabFood.

Ekonom dari Tenggara Strategics Stella Kusumawardhani mengatakan, survei ini bahkan menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan bulanan mitra pengemudi GrabBike tumbuh sebesar 124 persen dari Rp 2,1 juta menjadi Rp 4,6 juta setelah bergabung dengan Grab.

“Sebagai perbandingan, rata-rata upah minimum secara nasional pada 2019 berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) adalah Rp 2,5 juta per bulan,” terangnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/6/2020).

Selain itu, studi ini lebih lanjut menemukan fakta bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab mampu menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27 persen mitra merchant GrabFood menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Mitra merchant GrabFood pun rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada 2019. Sedangkan, 6 persen dari agen GrabKios telah merekrut rata-rata dua pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Fleksibilitas bagi gig worker ini membuktikan bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan peningkatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit.

Studi ini menemukan bahwa pada 2019, 31 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 26 persen dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab.

Agen GrabKios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp 10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.

Pada saat bersamaan, platform Grab mampu memberikan kestabilan pendapatan bagi gig worker yang menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa 65 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 73 persen dari mitra pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.

https://money.kompas.com/read/2020/06/25/161131826/lewat-konsep-gig-economy-grab-dukung-peningkatan-taraf-kehidupan-masyarakat

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke