Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Dibuka Negatif, Rupiah Bangkit

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 5.216,3 atau turun 23,54 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.235,01.

Sebanyak 118 saham melaju di zona hijau dan 145 saham di zona merah. Sedangkan 142 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 599,9 miliar dengan volume 1,07 miliar saham.

Sementara bursa saham Asia pagi ini dibuka variatif.  Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,2 persen, dan indeks Strait Times menguat 0,12 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Komposit turun 0,3 persen, demikian juga dengan indeks Nikkei yang melemah 0,22 persen.

Sebelumnya, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, hari ini indeks berpeluang melemah terdorong oleh sentimen eksternal, yakni pelemahan indeks acuan saham teknologi atau Nasdaq akibat aksi jual oleh pelaku pasar.

Sentimen negatif juga muncul dari internal terkait amandemen Undang-undang tentang Bank Indonesia. Bank Indonesia terancam tidak independen karena akan di bawah Dewan Moneter yang dikepala Menteri Keuangan.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah, aksi jual di saham teknologi akibat kekhawatiran valuasi yang terlalu tinggi membuat pasar saham tertekan turun. Selain itu, kabar amandemen Undang-undang BI menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan dan membuat pelaku pasar menjadi berhati-hati,” kata Hans.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini dibuka menguat.

Melansir Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah dibuka menguat pada level Rp 14.715 per dollar AS, atau naik 35 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.750 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mendapat sokongan dari rilis tenaga kerja AS yang hasilnya cukup bagus sehingga ini bisa mendorong penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.

“Rupiah berpotensi tertekan terhadap dollar AS di hari Senin, karena sentimen tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Meskipun menguat, rupiah juga berpeluang mengalami tekanan karena sentimen memanasnya kembali hubungan AS dan China setelah AS berencana mem-blacklist perdagangan dengan perusahaan semi konduktor terbesar Tiongkok, SMIC.

“Isu ini bisa memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah,” sebut dia.

Sementara itu, beberapa data ekonomi global dari China dan Jerman akan menjadi perhatian pasar karena pasar masih mencari petunjuk soal indikasi pemulihan ekonomi global di tengah kondisi pandemi, yaitu data Neraca Perdagangan China bulan Agustus dan data produksi industri Jerman bulan Juli.

“Bila kedua angka ini lebih bagus dari proyeksi, penurunan aset berisiko mungkin bisa tertahan,” ungkap Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada level Rp 14.650 per dollar AS sampai dengan Rp 14.850 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2020/09/07/092907126/ihsg-dibuka-negatif-rupiah-bangkit

Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke