Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerek Investasi, Dubes Lutfi Promosi ke Investor AS

Pertemuan ini dilakukannya sebagai langkah lanjutan usai pada 17 September 2020 lalu, ia telah menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan kepada Presiden AS Donald Trump.

Lutfi menggelar pertemuan secara virtual pada 23-24 September 2020, dengan lebih dari 30 anggota US Chamber of Commerce dan lebih dari 70 perwakilan dari perusahaan anggota US-ASEAN Business Council yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Ia menjelaskan, khusus terkait kerja sama ekonomi Indonesia-AS, pihaknya memprioritaskan investasi, perdagangan dua arah, konektivitas digital, kesehatan, dan sumber daya manusia (SDM).

"Sebab untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebelum 2036 dan keluar dari middle-income trap, Indonesia perlu tingkatkan kontribusi investasi terhada PDB (Produk Domestik Bruto) dengan menciptakan iklim investasi yang baik,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9/2020).

Di sisi lain, Indonesia juga perlu maksimalkan kontribusi ekspor-impor terhadap PDB, mendorong industri manufaktur dan industrialisasi melalui inovasi, serta transfer teknologi.

"Perlu pula perbaikan sistem pendidikan dan kesehatan," sebut mantan menteri perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Adapun perusahaan yang hadir dalam pertemuan virtual tersebut berasal dari berbagai sektor, antara lain ekonomi digital, infrastruktur, energi, aviasi, dan kesehatan. Pengusaha AS menyebut, Indonesia merupakan prioritas utama bagi US Chamber.

Di sisi lain, pengusaha AS juga memberi respons positif terhadap penunjukkan Lutfi sebagai Dubes RI yang baru di AS. Mereka berharap hubungan ekonomi kedua negara bisa semakin meningkat.

"Ini menjadi keseriusan untuk meningkatkan hubungan dengan AS di segala bidang, termasuk ekonomi," ujar Presiden US-ASEAN Business Council Alex Feldman.

AS merupakan mitra dagang ke-16 bagi Indonesia. Total nilai perdagangan Indonesia-AS mencapai 30 miliar dollar AS dan neraca perdagangan memperlihatkan surplus di pihak Indonesia.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada tahun 2019, AS merupakan sumber investasi langsung atau penanaman modal asing (PMA) ke-7 dengan nilai investasi sebesar 989,3 miliar dollar AS pada 791 proyek.

https://money.kompas.com/read/2020/09/25/101507226/kerek-investasi-dubes-lutfi-promosi-ke-investor-as

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke