Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Saham-saham yang Bisa Dilirik Tahun 2021

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam Capital Market Summit & Expo mengatakan, beberapa sektor masih potensial untuk dilirik investor pasar modal. Salah satunya sektor mining atau pertambangan.

“Kalau bicara sektor yang menarik, pertama adalah mining ya. Karena isu global sekarang arahnya ke green energy, dan mobil listrik itu menjadi salah satu kendaraan masa depan, pembuatan baterai listrik menjadi suatu yang sangat menjanjinkan,” kata Hans dalam virtual konferensi CMSE, Kamis (22/10/2020).

Beberapa emiten yang bisa dilirik dari sektor miningantara lain Vale Indonesia (INCO), Aneka Tambang (ANTM), Indo Tambangraya (ITMG), dan Timah (TINS).

Indonesia merupakan negara dengan produksi nikel terbesar di dunia untuk ekspor. Hal ini berbeda dengan China yang juga memproduksi nikel, namun untuk penggunaan domestik.

“Kita banyak ekspor nikel, Indonesia kalau mau membatasi ekspor nikel pastinya harga nikel akan bergerak ke atas karena kita dominan. Sebenarnya, memang pemerintah bisa mengontrol nikel kita,” jelas dia.

Sektor pertambangan juga mendapat dukungan dari beberapa perusahaan energi yang kinerjanya masih bersinar saat kondisi pandemi Covid-19. Dari sektor energi ini ada  Adaro Energy (ADRO) dan Bukit Asam (PTBA) yang masih menarik untuk dikoleksi investor di tahun depan.

Goldman Sachs juga menunjukkan sektor komoditas akan bergerak naik pada tahun 2021, seperti misalkan peninyakan dan batu bara yang menjadi komoditas andalan.

“Minyak dan batu bara akan bergerak ke atas sehingga PTBA, ADRO, dan ITMG bisa dipilih,” tambah dia.

Selain itu, sektor properti yang kini memiliki valuasi rendah, diproyeksikan akan bergerak naik di tahun 2023. Periode ini merupakan waktu tebaik untuk mengoleksi saham properti seperti Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra (CTRA), Summarecon (SMRA), dan Pakuwon (PWON).

“Kalau kita lihat, sektor properti mulai naik lagi di tahun 2023. Ini adalah periode properti memiliki valuasi yang low dan merupakan periode terbaik,” jelas dia.

Sementara sektor perbankan, juga masih menarik terutama emiten kakap seperti Bank BCA (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), dan Bank BRI (BBRI).

“Kalau sektor finance kita itu enggak terlalu terganggu ya, kita terbantu sekali dengan dukungan OJK berupa restrukturisasi kredit,” jelas dia.

Dia bilang, perbankan dalam posisi yang cukup kuat dengan likuiditas yang tinggi. Hal ini terjadi karena kondisi WFH dimana kebanyakan orang berada di rumah. Sehingga investasi cenderung berbentuk deposito yang meningkatkan DPK perbankan. Sementara untuk ekspansi kredit masih kurang. Namun, jika pandemi Covid-19 bisa diselesaikan maka ekspansi kredit akan tumbuh.

https://money.kompas.com/read/2020/10/23/133600726/simak-saham-saham-yang-bisa-dilirik-tahun-2021

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke