Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmawarta mengatakan, untuk PT Hutama Karya pemerintah telah menyalurkan PMN sebesar Rp 3,5 triliun dari total Rp 11 triliun. Sisanya, akan dicairkan pada Desember 2020 ini.
“HK dua batch, pertama dalam APBN asli awalnya Rp 3,5 triliun, kemudian konteks PEN tambah Rp 7,5 triliun,” ujar Isa dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (16/7/2020).
Selanjutnya, kata Isa, PMN untuk PT PLN (Persero) telah dicairkan sebanyak Rp 5 triliun. Sedangkan untuk PT Permodalan Nasional Madani (PNM), telah dicairkan Rp 1 triliun.
Kemudian, PMN untuk PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sudah dicairkan Rp 1,75 triliun. Mulanya, pemerintah menganggarkan PMN untuk SMF sebesar Rp 2,5 triliun.
“SMF tadinya Rp 2 triliun, tapi dalam rangka PEN kami koreksi menjadi Rp 1,75 triliun. Sekarang sudah cair,” ucap dia.
Lalu, PMN untuk PT Geo Dipa Energi telah cair sebesar Rp 700 miliar. Terakhir, untuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah cair sebanyak Rp 5 triliun.
“Batch pertama sudah cair Rp 5 triliun. Rp 4 triliun untuk dukung permodalaan bisnis biasa dan Rp 1 triliun untuk bisnis national interest account,” ungkapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/11/16/163500226/hingga-november-2020-pemerintah-cairkan-pmn-rp-16-95-triliun