Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta RCEP, Blok Perdagangan Terbesar di Dunia yang Mengecualikan AS

BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak 15 negara telah membentuk blok perdagangan terbesar di dunia, yang mencakup hampir sepertiga dari ekonomi global.

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) terdiri dari 10 negara Asia Tenggara, serta beberapa negara lain termasuk Korea Selatan, China, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Laporan BBC yang dilansir Selasa (17/11/2020) menjabarkan, fakta tersebut dipandang sebagai perpanjangan dari pengaruh China di wilayah-wilayah tersebut.

Namun, kesepakatan itu tidak melibatkan AS, yang menarik diri dari perdagangan Asia Pasifik sejak tahun 2017.

AS keluar dari Trans-Pacific Partnership (TPP) tak lama setelah awal masa jabatan Presiden Donald Trump.

Perundingan kesepakatan RCEP baru dimulai pada 2012 dan akhirnya ditandatangani pada Minggu (15/11/2020) di sela-sela pertemuan Association of Southeast Asian Nations (Asean).

RCEP dinilai sangat penting untuk memajukan ekonomi karena kebijakan perdagangan yang tidak komprehensif dan tidak memotong tarif sedalam penerus TPP.

"Keanggotaannya mencakup kelompok negara yang lebih besar, terutama mencerminkan keanggotaan China, yang secara signifikan meningkatkan total Produk Domestik Bruto (PDB) anggota RCEP," kata Rajiv Biswas, kepala ekonom Asia Pasifik untuk firma analis IHS Markit.

Meski China sudah memiliki sejumlah perjanjian perdagangan bilateral, ini adalah pertama kalinya China menandatangani perdagangan multilateral regional.

Sebagai permulaan, para pemimpin berharap keja sama perdagangan ini dapat membantu memacu pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

"Dalam keadaan global saat ini, RCEP akhirnya ditandatangani (China) setelah delapan tahun negosiasi yang membawa secercah cahaya dan harapan di tengah awan gelap," kata Perdana Menteri China Li Keqiang.

Dalam jangka panjang, Li menggambarkan perjanjian itu sebagai bentuk kemenangan multilateralisme dan perdagangan bebas antar negara.

Sementara itu, India yang juga menjadi bagian dari kerja sama, menarik diri tahun lalu karena kekhawatiran tarif yang lebih rendah dapat merugikan produsen lokal.

Namun demikian, pintu kerja sama tetap terbuka bagi India untuk bergabung di masa depan.

Anggota RCEP membentuk hampir sepertiga dari populasi dunia dan menyumbang 29 persen dari produk domestik bruto global.

Blok perdagangan bebas baru akan lebih besar daripada Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

Ke depannya, RCEP diharapkan dapat menghapus berbagai tarif impor dalam waktu 20 tahun.

Ini juga mencakup ketentuan tentang kekayaan intelektual, telekomunikasi, layanan keuangan, e-commerce, dan layanan profesional.

Tapi mungkin saja aturan tarif baru tersebut bisa memiliki dampak terbesar, misalkan dari mana produk berasal.

Sudah banyak negara anggota yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) satu sama lain, tetapi tentunya memiliki batasan yang tegas.

"FTA yang ada bisa sangat rumit untuk digunakan dibandingkan dengan RCEP," kata Deborah Elms dari Asian Trade Center.

Bisnis dengan rantai pasokan global mungkin menghadapi tarif bahkan dalam FTA karena produk mereka mengandung komponen yang dibuat di tempat lain.

Produk buatan Indonesia misalnya, yang mengandung suku cadang Australia, mungkin dikenakan tarif di tempat lain di zona perdagangan bebas Asean.

Di bawah RCEP, suku cadang dari negara anggota mana pun akan diperlakukan sama, yang mungkin memberi perusahaan di negara RCEP insentif untuk mencari pemasok di dalam kawasan perdagangan.

Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional memperkirakan kesepakatan RCEP itu dapat meningkatkan pendapatan nasional global sebesar 186 miliar dollar AS setiap tahun pada tahun 2030 dan menambah 0,2 persen kenaikan ekonomi pada negara-negara anggotanya.

Namun, beberapa analis berpikir kesepakatan itu juga berpotensi lebih banyak akan menguntungkan China, Jepang dan Korea Selatan daripada negara-negara anggota lainnya.

"Manfaat ekonomi dari kesepakatan itu mungkin hanya marjinal untuk Asia Tenggara, tetapi ada beberapa perdagangan yang menarik dan dinamika tarif untuk diperhatikan di Asia Timur Laut," kata Nick Marro dari Economist Intelligence Unit (EIU).

https://money.kompas.com/read/2020/11/17/103710126/fakta-rcep-blok-perdagangan-terbesar-di-dunia-yang-mengecualikan-as

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke