Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jaga Momentum Positif Kedatangan Vaksin, BI Sarankan Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 siap suntik dari Sinovac sudah tiba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020).

Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S Budiman mengatakan, informasi menggembirakan itu mampu menguatkan sentimen positif investor dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Dia menambahkan, fenomena positif ini perlu dijaga agar tidak kehilangan momentumnya.

Sinergi antara Bank Indonesia, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), kementerian dan lembaga (K/L), pelaku usaha, dan masyarakat diperlukan agar ekonomi bisa pulih lebih cepat.

"Bukan hanya BI (yang berperan penting di sini), tapi sinergi (dengan seluruh stakeholder)," kata Aida dalam webinar Outlook Ekonomi Moneter dan Keuangan Digital 2021, Senin (7/12/2020).

Aida menuturkan, sinergi perlu dibangun atas 5 strategi yang telah disiapkan, di samping menjalankan protokol kesehatan sembari vaksin lancar terdistribusi.

Strategi pertama adalah membuka enam sektor produktif dengan prioritas tertinggi, antara lain sektor makanan minuman, tanaman perkebunan, industri kimia, kehutanan, tanaman hortikultura, dan pertambangan bijih logam. 

Lalu, disusul dengan membuka 15 sektor prioritas kedua, antara lain pengolahan tembakau, tanaman pangan, peternakan, real estate, komunikasi, industri TPT, industri barang dari logam, dan industri logam dasar.

"Ada sektor yang surviving dalam Covid-19, ini bagaimana membantunya. Sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi dan ekspor," ujar Aida.

Kedua, pemerintah perlu mempercepat penyerapan anggaran alias stimulus untuk Covid-19. BI dalam hal ini bisa membantu pendanaan sesuai dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB).

Lalu, sinergi juga diperlukan untuk mengatasi masalah credit crunch di sektor keuangan, akselerasi ekonomi dan keuangan digital, serta melanjutkan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif dan sesuai dengan kebutuhan.

"(Peran) BI ada di strategi keempat dan kelima. Bagaimana kita bisa melanjutkan stimulus ekonomi. Perlu saya sampaikan, kebijakan moneter akan terus akomodatif selama tidak ada tekanan terhadap inflasi," pungkas Aida.

https://money.kompas.com/read/2020/12/07/172626426/jaga-momentum-positif-kedatangan-vaksin-bi-sarankan-hal-ini

Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke