Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Pagi Lanjutkan Penguatan, Bagaimana dengan Rupiah?

Melansir data RTI, pukul 09.13 WIB, IHSG berada pada level 5.937,52 atau naik 6,76 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.930,75.

Sebanyak 176 saham melaju di zona hijau dan 138 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 3,3 miliar saham.

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, secara teknikal IHSG masih berada dalam tren bullish, sehingga IHSG berpeluang menguat hari ini. Sentimen positif rencana pendistribusian vaksin Covid-19 juga mendorong pergerakan positif IHSG hari ini.

“IHSG diprediksi menguat terbatas. Secara teknikal pergerakan masih berada dalam trend bullish dan terdorong optimisme sampainya 1,2 juta vaksin Covid-19 ke Indonesia,” kata Dennis melalui siaran pers, Senin (7/12/2020).

Adapun pasar saham Asia pagi ini memerah.  Indeks Nikkei melemah 0,37 persen, indeks Hang Seng Hong Kong berkurang 0,71 persen, indeks Shanghai Komposit melemah 0,21 persen, dan indeks Strait Times terkoreksi 0,04 persen.

Sedangkan Wall Street pagi WIB ini ditutup variatif dengan kenaikan pada indeks acuan saham teknologi Nasdaq 0,4 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 negatif dengan penurunan masing-masing 0,49 persen dan 0,19 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini masih belum bisa mengikuti IHSG.

Melansir data Bloomberg pukul 09.32 WIB, rupiah melemah 0,19 persen) pada level Rp 14.132 per dollar AS, setelah sebelumnya ditutup pada level Rp 14.106 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah melemah, namun rupiah berpotensi menguat di siang hari. Penguatan rupiah ditopang oleh penantian stimulus fiskal AS yang mendorong pergerakan indeks dollar melemah.

“Rupiah bisa menguat tipis, karena pasar masih menunggu stimulus fiskal AS yang akan rampung sebelum akhir pekan ini. Penantian stimulus fiskal menekan dollar AS yang masih terlihat melemah di kisaran 90,” kata Ariston.

Di sisi lain, pasar masih mengkhawatirkan prospek pemulihan ekonomi global di tengah masih meningginya kasus penularan Covid-19, termasuk di Indonesia, sementara vaksin masih belum terdistribusi menyeluruh.

“Dua sentimen yang berlawanan ini mungkin masih menahan pergerakan rupiah dalam kisaran yang tidak jauh berbeda seperti hari sebelumnya,” ujar dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.180 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2020/12/08/094110926/ihsg-pagi-lanjutkan-penguatan-bagaimana-dengan-rupiah

Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke