Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sesi I Ditutup Menguat, IHSG Kembali ke Level Sebelum Pandemi Covid-19

Melansir RTI, IHSG sesi I ditutup pada level 6.338,84 atau menguat 81,01 poin (1,29 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya, 6.257,83.

Sebanyak 222 saham melaju di zona hijau dan 254 saham di zona merah. Sedangkan 149 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 13,11 triliun dengan volume 20,6 miliar saham.

Dengan level tersebut, berarti IHSG sudah kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19. Bahkan melebihinya. Meski belum ke level tertinggi ke posis 6.600-an yang dicapai pada 2018.

Dalam setahun terakhir IHSG berhasil menguat 6,9 persen, atau secara Year to Date (YtD) menguat 2,51 persen, setelah Januari tahun 2020 atau sebelum pandemi IHSG di level 6.329,31.

Pemulihan juga terjadi di pasar modal di beberapa negara lainnya.

Di Bursa Asia, indeks Nikkei (N225) dalam setahun mengalami kenaikan 16,9 persen, atau secata YtD menguat 3,2 persen, dan berada di level 28.139,02. Sebelum Covid-19, indeks Nikkei berada di antara level 22.345 sampai dengan 24.276,96.

Indeks Komposit Shanghai(SSEC) juga dalam setahun mengalami kenaikan 19,35 persen atau secara YtD naik 1,6 persen di level 3.452,3. Sebelum Covid-19, indeks acuan pasar saham China ini berada pada kisaran 2.965,51 sampai dengan 3.118,18.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) secara tahunan menguat 0,69 persen, sementara secara YtD menguat 2,15 persen di level 28.063,6. Sementara sebelum pandemi Covid-19 HSI berada di level 27.829,7 sampai dengan 29.056,41.

Berbeda dengan indeks Strait Times Singapura (STI) yang meskipun secara YtD mengalami kenaikan 4,4 persen namun, secara tahunan melemah 7,4 persen di level 2.986,69. Sementara sebelum pandemi Covid-19, STI berada pada kisaran level 3.106,43 sampai dengan 3.281,03.

Hal serupa juga terjadi di Wall Street.  Di pasar saham AS ini, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) secara tahunan mengalami penguatan 8,9 persen dan secara YtD menguat 2,8 persen di level 31.097,97. Pada Januari 2020, DJIA berada pada level kisaran 29.013,62.

S&P 500 juga menunjukkan penguatan. Secara tahunan naik 18,38 persen dan secara YtD menguat 3,35 persen di level 3.824,68. Di awal tahun 2020, S&P 500 berada di kisaran level 3.295,58.

Demikian halnya dengan indeks Nasdaq yang secara tahunan mengalami penguatan 47,57 persend an secara YtD mengalami kenaikan 3,9 persen di level 13.201,98. Di awal tahun 2020, Nasdaq berada di kisaran 8.974,43 hingga 10.031,32.

https://money.kompas.com/read/2021/01/11/124102026/sesi-i-ditutup-menguat-ihsg-kembali-ke-level-sebelum-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke