Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LPS Sebut Kinerja Perbankan Stabil di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan kinerja sektor perbankan stabil di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin dari beberapa indikator, terutama risiko likuditas perbankan.

Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono mengatakan, likuditas perbankan nasional masih terjaga baik dengan loan to deposit ratio (LDR) berada di level 82,24 persen pada Desember 2020.

"Di tengah pandemi, kinerja perbankan Indonesia tetap stabil. Kondisi likuiditas perbankan masih pada level yang cukup longgar dan memadai," ujar Didik dalam webinar Infobank, Selasa (9/2/2021).

Didik menjelaskan, likuditas perbankan ditopang oleh perbaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 11,11 persen di akhir 2020.

Pertumbuhan ini hampir dua kali lipat dari posisi akhir 2019 yang tumbuh 6,54 persen.

Kendati demikian, kinerja perbankan cukup buruk dalam penyaluran kredit yang terkontraksi -2,41 persen di Desember 2020.

Didik menilai, penurunan kredit di dorong rendahnya permintaan akibat dampak pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, sektor riil sangat terimbas karena pembatasan yang dilakukan pemerintah di sejumlah wilayah sebagai upaya menekan transmisi virus corona.

Di sisi lain, daya beli sebagian masyarakat juga turut melemah sepanjang pandemi.

"Maka saat ini, KSSK juga sedang mengupayakan untuk memformulasikan kembali bantuan stimulus yang lebih terintergrasi antar sektor dan otoritas, tujuannya untuk memacu pertumbuhan kredit di 2021," ujar Didik.

Dari sisi kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) juga semakin menunjukkan perbaikan dengan mencapai 3,06 persen di Desember 2020.

Lebih rendah dari tingkat NPL pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,18 persen.

Didik mengatakan, kinerja NPL tersebut tak lepas dari kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kebijakan relaksasi tersebut berlaku hingga Maret 2022.

"Namun demikian perbankan harus tetap mewaspadai riisiko kredit dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas sistem manajemen risikonya," imbuh dia.

Didik menambahkan, dengan mulai dilakukannya vaksinasi pada tahun ini diharapkan pemulihan ekonomi bisa segera terjadi. 

Sebab, mobilitas masyarakat berangsur pulih sehingga meningkatkan daya beli dan permintaan.

Dengan demikian, permintaan kredit dari dunia usaha pun bisa meningkat untuk kebutuhan ekspansi bisnis. Sehingga kinerja perbankan pun bisa turut membaik.

"Saat daya beli masyarakat mulai pulih, maka kinerja pebankan pun akan mengikuti, seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi secara berangsur-angsur," pungkas Didik.

https://money.kompas.com/read/2021/02/09/131655926/lps-sebut-kinerja-perbankan-stabil-di-tengah-pandemi

Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke