IHSG Tertekan Lagi, Saham Mahaka Grup Milik Eric Thohir Meroket

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, Kamis (18/2/2021).

Melansir RTI, IHSG ditutup turun 0,4 persen (27,4 poin) di level 6.200,3. Total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 12,8 triliun dengan volume 19,4 miliar.

Net buy asing tercatat sebesar Rp 35,3 miliar di seluruh pasar.

Top gainer sore ini dominasi oleh saham Mahaka Grup milik Menteri BUMN Erick Thohir, Mahaka Radio Integra (MARI) meroket 34,4 persen di level Rp 164 per saham, selanjutnya saham Mahaka Media (ABBA) melesat 34,3 persen di level Rp 86 per saham.

Sebelumnya, Komisaris Utama di PT Mahaka Media Harry Zulnardy yang menggantikan Erick Thohir melakukan penjualan saham MARI sebanyak 32,3 juta saham atau 0,62 persen dari kepemilikannya di harga Rp 93 per saham.

Dalam keterbukaan informasi di BEI, Harry sebelumnya memiliki 626 juta saham dengan komposisi 11,92 persen.

Setelah transaksi tersebut, Harry memiliki 593,7 juta saham, dengan komposisi 11,3 persen.

Perseroan juga dalam waktu dekat juga, berencana membangun platform radio digital.

Top losers sore ini, antara lain, Buyung Poetra Semada (HOKI) yang urun 6,7 persen di level Rp 302 per saham, kemudian saham MNC Land (KPIG) juga melemah 6,5 persen di level Rp 186 per saham, dan saham Bank Artha Graha International (INPC) juga turun 6,4 persen di level Rp 101 per saham.

Bursa Asia sore ini mayoritas negatif dengan penurunan indeks Nikkei 0,19 persen, dan Strait Times Singapura 0,37, dan indeks Hang Seng Hong Kong 1,5 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Komposit menguat 0,5 persen.

Bursa Eropa sore ini juga hijau dengan kenaikan indeks FTSE 0,03 persen dan Xetra Dax 0,25 persen.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.