Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Desak Biden Hapus Kebijakan Tarif Trump

JAKARTA, KOMPPAS.com - China mendesak pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk segera mengambil langkah-langkah dalam membangun hubungan baik kedua negara.

Termasuk dengan menghapus tarif dan sanksi yang diterapkan AS pada China.

Dalam sebuah forum di Beijing, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan, kedua negara harus membuka kembali dialog yang sempat terputus dan mundur dari beberapa kebijakan yang dibuat di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Dia menegaskan kembali kebutuhan untuk menghapuskan kebijakan tarif yang tidak masuk akal.

Serta menyatakan pembatasan visa pada media dan pelajar China oleh AS sebagai masalah lain yang perlu menjadi perhatian.

"Dalam situasi saat ini, kedua belah pihak dapat memulai dari hal-hal yang lebih mudah, berinteraksi secara aktif, dan membangun niat baik," ujar Wang seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (22/2/2021).

Wang menilai, bahwa Beijing dan Washington masih mampu bersama-sama menyelesaikan hal-hal besar bagi kepentingan dunia.

Di sisi lain, China memang terus memberikan tanggung jawab kepada AS untuk memulai memperbaiki hubungan mereka yang retak.

"Kami berharap pihak AS akan menyesuaikan kebijakannya secepat mungkin," imbuh Wang.

Sebelumnya, Joe Biden sempat melakukan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping melalui sambungan telepon untuk pertama kalinya pada Kamis (11/2/2021) lalu.

Biden menelpon Jinping dan mengungkapkan keprihatiannya tentang kebijakan ekonomi China yang dianggap memaksa dan tidak adil, tindakan keras di Hong Kong, pelanggaran HAM di Xinjiang, serta tindakan yang semakin tegas di wilayah Taiwan.

Kendati demikian, Jinping mengingatkan Biden agar tidak mencampuri hal yang dianggapnya sebagai urusan internal China, dan mendesak AS membantu membangun kembali mekanisme komunikasi untuk menghindari kesalahpahaman.

Sementara itu, terkait pernyataan Wang tentang meringankan visa pada pelajar dan media China oleh AS, merujuk pada kemungkinan area kompromi.

Lantaran, Koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell sempat mengatakan pada Januari lalu, bahwa AS dapat mengubah tindakan tersebut untuk membangun kepercayaan dengan China.

https://money.kompas.com/read/2021/02/22/154559226/china-desak-biden-hapus-kebijakan-tarif-trump

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke