Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Victoria Siapkan Modal Inti Rp 3 Triliun di 2022 dan Bangun Bisnis Digital

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) berkomitmen untuk menambah modal inti perseroan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar Rp 3 triliun di tahun 2022.

Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar mengatakan, perseroan akan memenuhi ketentuan tersebut dengan meningkatkan modal secara organik dari laba perseroan dan juga dari para pemegang saham.

“Dalam hal ini, kami berkomitmen memenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan meningkatkan modal secara organik dari laba kami yang Insya Allah tahun ini jauh lebih baik. Selain itu, peningkatan modal juga dapat berasal dari pemegang saham atau aksi korporasi lainnya,” jelas Fajar dalam public expose insidentil, Rabu (3/3/2021).

Fajar mengatakan, saat ini modal yang dihimpun secara organik masih kurang, sehingga peran stakeholder, Victoria Grup, dan DEG - Deutsche Investitions Jerman.

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan modal inti bisa terpenuhi dari aksi korporasi dan right issue perusahaan.

“Jadi karena dari organik masih kurang, nanti ada dari stekholder kami, dari Victoria Group dan DEG - Deutsche Investitions Jerman akan ada penambahan (modal) atau dari aksi korporasi, right issue dan sebagainya,” jelas dia.

Di sisi lain, perseroan juga mengungkapkan rencana bisnis ke depan, yakni divestasi ke entitas anaknya yaitu PT Bank Victoria Syariah.

Perseroan juga memastikan bakal mencukupi ketentuan modal inti minimum Rp 1 triliun.

“Ke depannya bisa dalam bentuk QQ atau akusisi lainnya. Yang jelas kami akan memenuhi ketentuan dengan diwajibkan modal dari dari bank Victora Syariah sebesar Rp 1 triliun sebagai anak perusahaan. Jadi kita dalam proses menuju ke sana,” tegas Fajar.

Sebelumnya, dalam aturan POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, perbankan diwajibkan memenuhi ketentuan modal minimum Rp 3 triliun di tahun 2022.

Ketentuan peningkatan Modal Inti Minimum (MIM) ini dirilis agar lebih relevan untuk peningkatan skala dan daya saing perbankan.

Sebab, pada aturan lama, modal inti minimum hanya Rp 100 miliar.

Di sisi lain, Senior EVP of Change Management Office Muhammad Rakhmadhani menyebut, dalam satu hingga dua tahun ke depan, perseroan juga akan fokus untuk pengembangan digital banking dengan mulai menjajaki kerja sama dengan fintech.

“Ada rencana yang akan kita kembangan 1-2 tahun ini, kita harus mulai masuk dan membuka diri ke e-commerce, kita sudah jalin kerja sama dengan fintech, ada 1-2 model fintech yang sudah kita setujui. Ke depan akan lebih kita kembangkan lagi kerja sama dengan fintech,” jelas dia.

Rakhmadhani menyebut, perseoran akan memperkuat layanan mobile banking dan internet banking yang akan menjadi satu leverage aplikasi.

Bukan hanya sekedar tools, tetapi juga untuk meningkatkan branding, trust dan layanan kenyamanan untuk nasabah.

“Kita akan bangun koneksi dengan e-commerce, dari segi lifestyle, travel, termasuk pelayanan pembayaran rutin seperti pembayaran PLN, PAM, Telkom, dan sebagainya yang semua ini masuk dalam side plan yang akan kita kejar 1-2 tahun ini,” tegas Rakhmadhani.

https://money.kompas.com/read/2021/03/03/134900126/bank-victoria-siapkan-modal-inti-rp-3-triliun-di-2022-dan-bangun-bisnis

Terkini Lainnya

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke