Harga Melonjak, Valuasi Bitcoin Kembali Sentuh Rp 14.000 Triliun

Dilansir dari CNBC, harga koin digital tersebut meroket. Mengutip CoinDesk, harga bitcoin kini diperdagangkan di kisaran 54.348 dollar AS per keping, atau sekitar Rp 760,87 juta.

Bila dibandingkan dengan harga di periode yang sama hari sebelumnya, harga bitcoin sudah meroket hingga 7 persen.

Sebelumnya, bitcoin sempat menyentuh valuasi 1 triliun dollar AS untuk pertama kalinya pada 19 Feberuari 2021 lalu. Nilai pasar bitcoin tersebut bertahan selama beberapa hari sebelum harga bitcoin kembali merosot di bawah level 50.000 dollar AS.

Harga bitcoin bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni di kisaran 58.332 dollar AS. Bila dibandingkan dengan posisi awal tahun ini, harga bitcoin telah meningkat 80 persen. Sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga bitcoin telah melonjak 570 persen.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan harga bitcoin yang terjadi dalam setahun terakhir. Salah satunya yakni masuknya beberapa institusi besar ke pasar mata uang kripto tersebut. Bahkan beberapa di antara institusi tersebut mulai mempertimbangkan penggunaan bitcoin sebagai alat transaksi.

Perusahaan seperti Tesla, Square, dan Microstrategy merupakan beberapa yang telah memasukkan bitcoin sebagai salah satu diversifikasi aset mereka.

Pada Minggu (7/3/2021) lalu, perusahaan pembuat aplikasi Meitu menyatakan telah membeli bitcoin dan aset kripto lain, yakni Ether.

Ether yang merupakan mata uang kripto yang digerakkan oleh jaringan Ethereum diperdagangkan di harga 1.836,73 dollar AS. Harga ether meningkat 7 persen jika dibandingkan dengan waktu yang sama hari sebelumnya.

Beberapa perusahaan bahkan mulai melakukan akuisisi atas perusahaan perdagangan mata uang kripto. Paypal pada Senin (8/3/2021) menyatakan bakal mengakuisisi perusahaan sekuritas mata uang kripto, Curv.

Bitcoin akhir-akhir ini kerap disebut sebagai emas di dunia digital. Sebab, bitcoin dinilai bisa menjadi aset lindung nilai untuk melawan inflasi serta aset yang berpotensi mennjadi safe haven di mana investor bisa meletakkan yang mereka di tengah gejolak politik atau ekonomi.

Selain itu, beberapa pihak menilai kebijakan moneter bank sentral yang cenderung longgar dengan suku bunga yang cenderung rendah, dan membuat nilai mata uang fiat seperti dollar AS menjadi tergerus, menjadikan bitcoin sebagai alternatif untuk investasi yang lebih menguntungkan.