Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN LOVE KOMPASIANA] Menghadapi Mantan di Tempat Kerja | Taktik "Fauxbae'ing" | Komitmen sebagai Persiapan Nikah

KOMPASIANA---Menjalin asmara dengan rekan sekerja tentu ada sisi positif dan negatif. Demikian juga ketika hubungan tersebut berakhir.

Ketika kondisi tersebut terjadi secara tak langsung akan berdampak pada kehidupan kerja. Tidak hanya dua orang yang saling berhubungan, tetapi juga bisa berdampak pada orang-orang di lingkungan kerja.

Biasanya setelah putus, bekas pasangan ini cenderung saling diam dan tidak berbicara satu sama lain. Hal ini tentu membuat rekan kerja lainnya tidak nyaman.

Kalau sudah seperti itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar hubungan dengan sang mantan dan rekan kerja lainnya tetap berjalan baik.

Selain soal mantan di tempat kerja, masih ada 3 artikel populer dan menarik lainnya pada kategori Love di Kompasiana, Rabu (10/3/2021):

1. Bagaimana Menghadapi Mantan di Tempat Kerja agar Tidak Canggung?

"Cinta lokasi bisa terjadi di tempat kerja. Cinta lokasi ini bisa menyebabkan dua kemungkinan. Pertama, bisa berlanjut hingga menikah dan menjadi pasangan di tempat kerja. Kedua, putus" tulis Kompasianer Sri Pujiati.

Nah, untuk hal kedua yang ini bisa menjadi repot apabila menjalani asmara dengan sesama rekan sekerja.

Biasanya, menurut Sri, setelah putus mereka akan saling diam dan tidak berbicara satu sama lain.

Hal ini tentu membuat rekan kerja lainnya tidak nyaman. Suasana tempat kerja pun menjadi tidak nyaman dan serba canggung karena hubungan dua orang yang telah berubah.

Lalu, bagaimana seharusnya bersikap ketika memiliki mantan di tempat kerja? (Baca selengkapnya)

2. Taktik "Fauxbae'ing" Dapat Menyelamatkan Diri dari Pertanyaan, "Pacarnya Mana?"

Pada seseorang yang kurang percaya diri ia kerap menutupi sebuah kekurangannya dengan kelebihanya. Termasuk soal status memiliki pasangan atau tidak.

Bagi yang faktanya memang memiliki pasangan, dirinya tidak akan sungkan untuk memberitahukan kepada khalayak bahwa inilah pasangannya, baik itu di dunia maya ataupun di dunia nyata.

Namun apa jadinya, bila ada seseorang yang sekedar mengaku memiliki pacar, padahal faktanya tidaklah demikian. Semua itu dilakukannya demi terhindar dari pertanyaan yang selalu menghujaninya, "Mana pacarnya?" (Baca selengkapnya)

3. Menikah Itu Menyiapkan Komitmen, Bukan Resepsi Semata

Pernikahan gagalnya membina biduk rumah tangga tidak saja terjadi kepada kaum muda-mudi, tetapi juga orang dewasa. Kebanyakan alasan perceraian adalah karena tidak cocok satu sama lain.

Memang, menikah bukanlah hal gampang, hanya mudah dibicarakan tapi sulit diimplementasikan. Tak jarang muda-mudi menunda pernikahannya hingga berusia tiga puluh tahun. Memiliki komitmen menjadi alasannya.

Lantas, komitmen seperti apa yang dibutuhkan demi menjalin rumah tangga? (Baca selengkapnya)

4. Bagaimana Psikologi Memandang Ghosting hingga Jenis Coping Strategy Kaesang Pangarep

Menjalin hubungan romantis (pacaran) dan kemudian putus memang merupakan suatu hal yang biasa. Namun menjadi persoalan lain bila ghosting adalah urusannya.

Menyoal ghosting ini jangan sampai membuat kita lupa melihat sisi psikologis korban. Padahal, ini adalah perlu mendapat perhatian lebih serius.

Meski belum banyak penelitian mengani dampak dari fenomena ghosting, para psikolog telah lama meneliti masalah serupa seperti pengucilan atau penolakan sosial melalui perlakuan diam. Pengucilan memiliki konsekuensi negatif bagi orang yang ditolak, dan penelitian menunjukkan penolakan tersebut memicu jalur yang sama di otak seperti rasa sakit fisik yang sebenarnya.

Mungkin inilah sebabnya, seperti yang ditemukan oleh penelitian bahwa ghosting merupakan cara paling menyakitkan untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang.

"Sakit, kecewa, marah? Sudah pasti! Namun percayalah bahwa orang baik akan bertemu dengan orang baik pula dan begitupun sebaliknya," tulis Kompasianer Cindy Carneta. (Baca selengkapnya)

(IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/03/10/192006426/tren-love-kompasiana-menghadapi-mantan-di-tempat-kerja-taktik-fauxbaeing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke