Nah, bagaimana prospek mata uang garuda pada awal pekan ini?
Menurut analis dan founder Traderindo.com, Wahyu Laksono, pelemahan rupiah bisa dibaca juga sebagai pelemahan global, terutama dari emerging markets, seperti di beberapa waktu lalu.
Rupiah sulit berada di bawah angka Rp 14.000 per dollar AS tetapi masih berada di rata-rata Rp 14.200 per dollar AS.
Ketika akhirnya tembus di angka Rp 14.300 per dollar AS, terjadi perubahan kisaran.
“Range rupiah sejak pertengahan 2020 itu Rp 14.500-Rp 14.000, jadi range-nya kemungkinan akan lebih lemah lagi bagi rupiah, jika dari segi fundamental dan teknikal mendukung. Karena kita lihat bahwa AS diuntungkan oleh kecemasan inflasi, di mana yield US Treasury 10 tahun memang melonjak,” ujar Wahyu.
Menurut Presiden Komisaris HFX International Berjangka Sutopo Widodo, saat ini rupiah masih mempunyai potensi untuk menguat, seiring dengan program vaksinasi yang terus membawa prospek pemulihan ekonomi yang dipercepat tahun ini.
Hal ini mulai terlihat bahwa dolar AS mulai melepaskan diri dari nilai tukarnya yang melemah sepanjang tahun, dan terlihat bahwa dolar AS mulai terakumulasi.
Untuk hari Senin (15/3/2021), baik Wahyu maupun Sutopo memprediksi rupiah akan berada di kisaran 14.300-14.400. (Achmad Jatnika)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Rupiah masih berpotensi menguat di pekan depan
https://money.kompas.com/read/2021/03/15/051000126/rupiah-hari-ini-mampukah-lanjutkan-penguatan-