Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fokus Berjualan Daring Selama Pandemi, Merek Sneakers Asal Klaten Tembus Pasar Global

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memberi dampak yang cukup besar bagi pengusaha. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah merosotnya penjualan akibat terbatasnya pergerakan masyarakat hingga penurunan daya beli.

Hal itulah yang dialami oleh Adhitya Caesarico (34), pemilik brand sepatu lokal asal Klaten, Aerostreet.

Brand sepatu pria tersebut ia rintis pada 2015. Berawal dari memproduksi sepatu untuk anak sekolah, kini Aerostreet memiliki banyak varian produk, mulai dari sepatu olahraga, sneakers, hingga sepatu formal.

Aerostreet dirintis Rico, sapaan akrabnya, dengan pemikiran sederhana. Ia ingin menghadirkan sepatu berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan demikian, semua orang bisa membeli sepatu bagus.

Oleh sebab itu, saat ini bisnis sepatunya tersebut mengusung motto “Now Everyone Can Buy A Good Shoes.”

Sayangnya, pada Mei 2020, ketika persebaran Covid-19 sedang tinggi-tingginya, penjualan Aerostreet mengalami kemerosotan.

Hal tersebut memaksa Rico mengubah konsep penjualan sepatunya. Berbagai strategi ia coba untuk mempertahankan bisnis yang ia bangun dari nol tersebut.

Selama ini, penjualan masih dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui toko fisik dan daring.
Namun, sebagai strategi di tengah pandemi, Rico fokus menggenjot penjualan Aerostreet secara daring dengan memanfaatkan platform e-commerce.

Tak disangka, Rico berhasil mendongkrak kembali penjualan Aerostreet. Ia kembali dibanjiri pesanan. Bukan hanya pesanan dari dalam negeri, kini produk Aerostreet juga dibeli oleh konsumen di mancanegara.

Pabrik sepatu Aerostreet di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten berhasil mempertahankan 800 pekerja serta memberikan hak, seperti gaji hingga tunjangan hari raya (THR).

Pencapaian tersebut menjadi istimewa bagi Rico karena di sisi lain banyak rekannya yang menjalani usaha serupa harus gulung tikar.

Jalan sukses Aerostreet melalui e-commerce

Aerostreet sebenarnya telah memulai penjualan secara daring melalui e-commerce sejak November 2019. Saat itu, Shopee menjadi platform yang dipilih Rico untuk menempatkan toko online-nya.

Pada awalnya, memahami sistem penjualan melalui toko online sangat sulit bagi Rico. Beruntung, Shopee memberikan pelatihan dan pendampingan untuk membangun literasi digital setiap seller yang bergabung.

“Dari pelatihan tersebut akhirnya kami memahami bagaimana mengoperasikan bisnis secara efektif dan efisien secara digital,” kata Rico dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Dengan berbagai program dan kampanye yang dimiliki Shopee serta jumlah penggunanya yang tersebar di seluruh Indonesia, Aerostreet juga merasakan dampak yang signifikan.

“Program dan kampanye yang diberikan Shopee sangat membantu peningkatan bisnis kami secara maksimal,” ujar Rico.

Rico menjelaskan, peningkatan penjualan Aerostreet mencapai lima kali lipat sejak awal bergabung dengan Shopee.

Rico bahkan mengikutsertakan Aerostreet ke berbagai program serta kampanye yang digelar Shopee.

“Peningkatan yang kami rasakan juga terjadi pada saat kemeriahan hari puncak kampanye di Shopee, di mana penjualan Aerostreet bisa mencapai ribuan sepatu,” jelasnya.

Selain lewat program dan kampanye, Rico juga mendapatkan pelatihan dan edukasi dalam memasarkan produk.

Adapun pelatihan tersebut diselenggarakan melalui kelas-kelas menarik, seperti pendaftaran dan pengemasan produk, pemasaran, fotografi produk, dan copywriting.

Selain itu, Aerostreet juga berpartisipasi dalam kampanye yang dihadirkan Shopee untuk mendorong konsumen melirik dan berbelanja produk Aerostreet.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur gratis ongkos kirim (ongkir), diskon, dan cashback sebagai salah satu nilai tambah untuk konsumen.

Tembus pasar global

Salah satu alasan produk Aerostreet mendapat eksposur dari konsumen di luar negeri adalah keikutsertaan brand tersebut dalam program Shopee Ekspor.

Program ini membuka kesempatan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk go global. Toko online dari pelaku usaha yang ikut program ini akan terpampang di situs Shopee di negara-negara tetangga.

“Dengan program ekspor yang diberikan Shopee, produk kami dibantu eksposur produk ke negeri. Lewat program ini, penjualan Aerostreet meningkat karena produk sepatu pria kami dapat dibeli di negara-negara di mana Shopee beroperasi, seperti Singapura dan Malaysia,” terangnya.

Rico berharap, dengan program tersebut, Shopee dapat terus membantu pelaku usaka mikro kecil menengah (UMKM) untuk mempromosikan merk-merk Indonesia di luar negeri.

Untuk diketahui, program tersebut merupakan wujud kolaborasi Shopee dengan Sekolah Ekspor serta asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO).

Saat ini, Kadin dan SMESCO memang tengah menjalankan program 500.000 Eksportir Baru yang ditargetkan tercapai pada 2030.

Program tersebut dimulai pada awal Maret 2021 yang didukung Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perdagangan.

Rico berharap, ke depannya dapat terus mempertahankan bisnis di tengah pandemi serta meningkatkan penjualan Aerostreet.

Dengan meningkatkan penjualan, imbuh Rico, pelaku UMKM seperti dirinya bisa membantu mempertahankan perekonomian di daerah asal dan membuka lapangan kerja baru.

“Kami berharap, para pelaku UMKM dapat terus berkarya dan berjuang di masa sulit ini. Dengan tekad dan terus bekerja keras, pelaku UMKM pasti bisa bertahan dan tumbuh lebih besar lagi,” ujarnya.

 

https://money.kompas.com/read/2021/04/14/115825026/fokus-berjualan-daring-selama-pandemi-merek-sneakers-asal-klaten-tembus-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke