Adapun rekor tertinggi yang dicapai mata uang kripto itu sebesar 64.800 dollar AS per keping, atau setara dengan Rp 939,6 juta (kurs Rp 14.500). Kini menurut Coindesk, bitcoin mulai turun di level 52.148 dollar AS atau Rp 756,1 juta per kepingnya.
Mengutip CNBC, Senin (19/4/2021), harga uang kripto lainnya seperti ethereum dan dogecoin juga melemah sepanjang akhir pekan.
Harga ethereum, yang disebut merupakan kepingan berharga kedua setelah bitcoin, turun sebanyak 18 persen di bawah 2.000 dollar AS atau di bawah Rp 29 juta setelah diperdagangkan pada level 2.150 dollar AS.
Baru-baru ini, ethereum juga mencatat rekor tertingginya, yakni melampaui Rp 2.500 dollar AS. Rekor tertinggi itu diperoleh eter pada Kamis minggu lalu.
Sementara itu, dogecoin, yang melonjak lebih dari 400 persen pada satu titik minggu lalu dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di 45 sen, turun serendah 24 sen akhir pekan ini.
Penyebab anjloknya mata uang kripto belum jelas. Namun ada laporan mengklaim penurunan mungkin terjadi karena Departemen Keuangan AS ingin menindak lembaga keuangan yang melalukan pencucian uang menggunakan mata uang kripto.
Sebelumnya, mata uang kripto ini dielu-elukan karena debut di pasar saham dan banyak perusahaan yang sudah menjadikannya alat pembayaran yang sah. Tak pelak bitcoin mencapai rekor tertinggi, begitu pun dengan mata uang kripto yang lain.
Di pasar saham AS, sebuah perusahaan mata uang kripto terbesar, Coinbase, go public pada Rabu lalu. Analis bahkan memperkirakan nilai Coinbase tembus 100 miliar dollar AS, sebelum akhirnya turun 62 miliar dollar AS.
Terlepas dari rekor harga tersebut, beberapa investor khawatir bahwa mata uang kripto seperti bitcoin mengalami gelembung.
Lonjakan baru-baru ini oleh dogecoin, yang dimulai sebagai lelucon berdasarkan meme “Doge” pada tahun 2013, khususnya, telah memicu kekhawatiran akan gelembung di pasar mata uang kripto.
https://money.kompas.com/read/2021/04/19/082101426/harga-bitcoin-perlahan-turun-dari-rekor-tertinggi-sepanjang-sejarah