Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Banyak Warga Nekat Mudik, Pemerintah Diminta Antisipasi

Hasilnya tercatat sebanyak 27,1 persen atau kurang lebih 6,2 juta masyarakat yang nekat mudik. Pemerintah pun diminta mengantisipasi potensi mudik ini.

"Ada 27,1 persen warga yang akan mudik meskipun telah ada larangan, namun mayoritas yakni 66,3 persen tidak jadi mudik," ujar Manager Project RRC Lisdiana Putri dalam diskusi virtual, Kamis (6/5/2021).

Ia menjelaskan, alasan masih adanya masyarakat yang nekat mudik berkaitan dengan efektifitas larangan. Sebanyak 76,6 persen responden tidak yakin kebijakan larangan mudik akan efektif diikuti masyarakat.

Selain itu, sebanyak 53,1 persen responden pun tidak yakin larangan mudik akan diikuti dengan penegakan aturan yang tegas di lapangan.

"Jadi masyarakat yang maksa untuk mudik ini enggak yakini kebijakan larangan mudik akan diikuti masyarakat, begitu pula dengan penagakan aturannya," jelas dia.

Selain itu, sebagaian besar masyarakat yang nekat mudik lebih memilih menggunakan transportasi pribadi, baik mobil maupun motor. Lantaran transportasi umum dinilai lebih rumit karena harus melengkapi sejumlah dokumen terkait protokol kesehatan.

Diana pun mendorong pemerintah dapat melakukan langkah-langkah tegas untuk menghalau masyarakat yang memaksa mudik. Sebab dikhawatirkan dapat meningkatkan penyebaran kasus covid-19.

Selain itu, pemerintah dinila tetap perlu mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi potensi tsunami Covid-19 dan gelombang susulan, seperti yang terjadi di India sebagai dampak mudik Lebaran.

"Pemerintah harus antisipasi potensi penyebaran Covid-19 akibat pergerakan warga yang nekat mudik ditengah-tengah masuknya varian baru Covid-19 di Afrika, India, dan Malayasia," jelasnya.

Adapun survei yang dilakukan RRC dilakukan dalam rentang waktu 26 April–5 Mei 2021 yang melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi

Survei dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki oleh RRC yang sebelumnya dibentuk dengan metode multistage random sampling di 34 provinsi. 

Survei ini menetapkan toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

https://money.kompas.com/read/2021/05/06/180045126/masih-banyak-warga-nekat-mudik-pemerintah-diminta-antisipasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke