Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Potensi Menjanjikan, Arsjad Rasjid Ajak Stakeholders Garap Aspal Buton untuk Indonesia

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyatakan dukungan terhadap penggunaan aspal Buton asal Sulawesi Tenggara (Sultra).

Melalui semangat "Aspal Buton untuk Indonesia", calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 tersebut mengajak pengusaha dan investor untuk bersama-sama mendukung pengembangan potensi aspal tersebut demi kemajuan bangsa.

Menurut Arsjad, pemanfaatan aspal Buton bisa ditingkatkan melalui dukungan investasi, mulai dari hulu hingga hilir. Apalagi, saat ini pemerintah tengah gencar membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

"Gencarnya pembangunan infrastruktur, termasuk jalan nasional, menjadi momen yang tepat untuk mendorong produksi aspal Buton," kata Arsjad Rasjid dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Arsjad menjelaskan, gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin yang akan digelar di Kendari, Sultra, Kamis (30/6/2021), bisa dijadikan sebagai tonggak untuk mengangkat potensi aspal dari Bumi Anoa tersebut.

Oleh karena itu, Arsjad mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga kalangan pengusaha dan investor, untuk bersinergi bersama mendukung potensi aspal Buton.

“Melalui penguatan industri, produksi aspal Buton bisa dimaksimalkan. Kami juga mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton di Sultra,” kata Arsjad yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.

Arsjad menilai, kualitas aspal Buton tak kalah dengan kualitas aspal yang selama ini diimpor oleh Indonesia. Dengan menggunakan aspal Buton, cadangan devisa negara pun bisa dihemat.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia masih mengimpor 1,3-1,4 juta ton aspal. Hal ini menguras cadangan devisa sekitar Rp 40-46 triliun per tahunnya.

Aspal alam sendiri hanya ditemukan di dua tempat di dunia, yakni Indonesia, tepatnya di Pulau Buton, dan Trinidad. Adapun aspal di negara lain merupakan jenis aspal minyak.

Dengan perkiraan produksi sebesar satu juta ton per tahun, cadangan aspal di Trinidad diperkirakan akan habis dalam waktu 20 tahun. Sementara itu, cadangan aspal Buton baru akan habis dalam waktu 360 tahun.

Kaya potensi alam

Mengutip pemberitaan Antara, Selasa (19/1/2021), selain kaya akan aspal alam, Sultra juga memiliki potensi nikel yang tersebar di sebelas dari tujuh belas kabupaten dan kota.

Adapun sebaran wilayah dengan potensi nikel di Sultra adalah Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Bombana, Buton, Buton Utara, dan Buton Selatan.

Selain itu, provinsi tersebut juga kaya akan emas yang terdapat di Kabupaten Bombana. Kemudian, Sultra juga memiliki potensi minyak dan gas bumi (migas) yang terdapat di enam wilayah kerja, yaitu Blok Buton 1, Blok Buton 2, Blok Buton 3, Blok Kolaka Bombana, Blok Kolaka Lasusua, dan Blok Kabaena/Bone.

Mineral lainnya juga banyak ditemukan di Sultra. Beberapa di antaranya adalah mangan, kromit, marmer, batu gamping dolomit atau kapur pertanian, batu gamping, tanah liat, pasir kuarsa, pasir besi, dan magnetit.

Selain mineral, Sultra diketahui juga memiliki potensi sumber daya alam di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata, dan kehutanan. Semua potensi ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan.

Berkaitan dengan hal itu, Arsjad berpendapat bahwa setiap daerah memiliki potensi, tantangan, dan prioritas yang berbeda.

Atas dasar itulah, Arsjad mendukung penuh pengembangan potensi sektor industri di daerah agar mampu mencetak pengusaha dan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi angka kemiskinan.

Oleh karena itu, sebagai calon ketua umum Kadin Indonesia, Arsjad mengusung pilar pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional. 

https://money.kompas.com/read/2021/06/14/143700726/punya-potensi-menjanjikan-arsjad-rasjid-ajak-stakeholders-garap-aspal-buton

Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke