Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Kalau Sakit Jangan Dipaksa Kerja | Alasan Pegawai Pura-pura Sakit | 7 Etika Sebelum Ajukan Cuti

KOMPASIANA---Benar bahwa pekerja harus mengejar produktivitas dan target perusahaan pada tempatnya bekerja.

Namun, bagaimana jadinya bila sang pekerja terlalu memaksakan dirinya hingga mengabaikan kesehatannya?

Kondisi tersebut tentu bukanlah sesuatu yang baik. Bagaimanapun kesehatan seorang pekerja adalah hal paling penting.

Lagi pula, bagiamana seorang pekerja dapat produktif dan mencapai target bila kondisi kesehatannya tidak baik.

Ketika sang pekerja sudah tak lag sanggup melanjutkan pekerjaannya, ada baiknya pekerja mengambil cuti untuk beristirahat serta memanfaatkan waktu tersebut.

Mengambil cuti pun harus menggunakan etika yang baik. Meski harus mendadak, sebisa mungkin berikan bukti berupa surat keterangan dokter. Surat dokter itu sebagai bukti sahih bahwa memang kita sedang menderita sakit yang mengharuskan kita untuk beristirahat

Selain mengenai kondisi kesehatan seorang pekerja, ada juga pembahasan mengenai mengapa seorang pekerja berpura-pura sakit dan bagaimana seharusnya cuti kerja digunakan sebaik-baiknya.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar dunia kerja:

1. Kalau Sakit Jangan Dipaksa Kerja, Ini Pertimbangan yang Perlu Diperhatikan

Tidak ada para pekerja yang ingin sakit. Namun bila tubuh memberi sinyal bahwa bahwa ada yang kurang sehat pada tubuh, tandanya kamu harus mulai melepaskan itu semua dan beristirahat.

Ketika kondisi demikian tengah menghampiri, menurut Kompasianer Adolf Deda, seorang karyawan yang tengah sakit tidak perlu memaksakan untuk bekerja.

Benar bahwa pekerja harus mengejar produktivitas dan target, tapi memaksakan bekerja dengan kondisi sakit tidaklah baik.

"Untuk itu, mintalah izin atau mengambil cuti untuk beristirahat dan manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik-baiknya," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Ini 11 Alasan Pegawai Berpura-pura Sakit dan Cara Mengatasinya

Kompasianer Siska Dewi menuliskan bahwa umumnya ada dua alasan mengapa karyawan berpura-pura sakit.

Menurutnya, berdasarkan penelitian yang dia kutip dari Industrial Psychology Consultants (Pvt) Ltd (IPC) pada 2019 lalu menyebutkan bahwa, pertama, pegawai berpura-pura sakit karena sistem manajemen yang buruk serta lingkungan kerja yang tidak bersahabat.

Kedua, pegawai berpura-pura sakit karena majikan tidak membuat program yang cukup untuk menangani keseimbangan kehidupan kerja.

"Penelitian ini menunjukkan korelasi yang erat antara lingkungan kerja, keseimbangan kehidupan kerja dan kesehatan mental," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Perhatikan 7 Etika Ini Sebelum Mengajukan Cuti agar Integritas Anda Terjaga

Tak selamanya seorang pekerja itu selalu siap sedia melakukan pekerjaan. Adakalanya kita absen masuk kerja. Entah karena sakit, urusan keluarga, kepentingan mendadak, dan berbagai keperluan lainnya.

Meski kantor memberikan fasilistas tersebut, bukan berarti kita bisa seenaknya mengambil cuti.

Kompasianer Meirri Alfianto mengatakan, sebagai seorang pekerja yang digaji oleh perusahaan, sudah selayaknya kita pun memperhatikan kepentingan perusahaan.

Namun, adakalanya memang urusan pekerjaan itu tidak bisa ditinggal sehingga pengajuan cuti itupun ditolak oleh atasan.

Dia pun berpendapat ada cara mengajukan cuti dengan etika yang baik tanpa harus mencederai integritas sebagai seorang pekerja. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/06/15/072948126/kurasi-kompasiana-kalau-sakit-jangan-dipaksa-kerja-alasan-pegawai-pura-pura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke