Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekspor Pertanian Naik Rp 451,77 Triliun, Komite II DPD RI Apresiasi Kementan

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat apresiasi dari Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) atas pencapaian kinerja selama dua tahun terakhir.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian tumbuh sebesar 16,24 quarter on quarter (QoQ) pada triwulan II 2020 dengan kenaikan nilai ekspor sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp 451,77 triliun pada Januari sampai Desember.

Bahkan, pada triwulan I 2021 pun sektor pertanian masih tumbuh sebesar 2,95 year on year (yoy).

Atas capaian tersebut, Wakil Ketua Komite II DPD RI Abdullah Puteh mengatakan bahwa sektor pertnian telah menyelamatkan anjloknya ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

"Inilah mengapa sektor pertanian itu sangat penting bagi kehidupan kita semua. Karena itu saya mendukung sekaligus mengapresiasi apa yang menjadi kebijakan Pak Menteri (Pertanian),” kata Abdullah dalam rapat kerja Komite II DPD RI bersama jajaran Kementan pada Selasa (13/7/2021).

Sementara itu, Anggota Komite II DPD RI, Christiandy Sanjaya juga turut mengapresiasi Kementan.

Menurutnya, pengelolaan sektor pertanian dalam dua tahun terakhir telah mampu membawa pertanian nasional menjadi lebih maju, mandiri, dan modern.

Adapun Anggota Komite II DPD RI lainnya, yaitu Bustami Zainudin juga memberikan apresiasinya atas kinerja jajaran Kementan.

Ia mengaku bangga, karena baru kali ini semua Anggota Komite DPD RI di seluruh daerah merasakan kedekatan khusus terhadap sektor pertanian.

“Terus terang Komite DPD RI merasa selalu dekat dengan petani. Ini semua berkat kehadiran Pak Menteri (Pertanian) yang selalu melibatkan kami dalam setiap kegiatan,” ujar Bustami dalam keterangan pers resmi Kementan yang dikutip Kompas.com, Selasa.

Lebih lanjut, Anggota Komite II DPD RI Made Mangku Pastika juga mengakui performa sektor pertanian yang tumbuh positif, terutama di saat pandemi Covid-19 melanda dunia.

“Saya melihat dalam program unit pupuk organik targetnya cukup banyak. Kalau boleh ,saya ingin dapat kontak pejabat yang menangani ini karena Bali ingin menjadi daerah organik,” sebut Made.

Ia mengatakan, dengan menjadi daerah organik, Bali dapat mengurangi pupuk subsidi dari pemerintah.

Made berharap, Kementan mampu melaksanakan program Unit Pupuk Organik (UPO) secara cepat dan merata di Provinsi Bali.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku akan mempertimbangkan semua masukan dari anggota Komite II DPD DRI.

“Semua (usulan DPD terhadap pembangunan pertanian masa depan) sudah kami catat dan kalau ada masukan segera kita akan tangani,” ujar Mentan SYL.

Ia pun mengajak semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan sektor pertanian untuk mengembangkan potensi yang ada dalam melakukan ketahanan pangan nasional.

“Yang pasti kami butuh DPD dalam membangun pertanian masa depan. DPD menjadi kekuatan dalam mengembangkan sektor pertanian,” kata Mentan SYL dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Selasa.

https://money.kompas.com/read/2021/07/13/155629826/ekspor-pertanian-naik-rp-45177-triliun-komite-ii-dpd-ri-apresiasi-kementan

Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke