Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lawan Pandemi, Kadin Gandeng PMI Sediakan Sarana dan Prasarana Plasma Konvalesen

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan melalui kolaborasi ini, dunia usaha, juga stakeholder terkait, seperti PMI diharapkan dapat membantu pemerintah menganggulangi pandemi Covid-19 di tanah air.

"Melalui ikhtiar ini, Kadin Indonesia bersama dunia usaha membantu mempercepat pemulihan kesehatan dan membangkitkan ekonomi. Tingginya kebutuhan konvalesen bagi penderita Covid-19 yang terus meningkat, harus didukung sarana dan prasarana, agar penyaluran lebih cepat dan tepat sasaran," ujar Arsjad secara virtual.

Arsjad bilang, operasional donor plasma konvalesen saat ini masih dilakukan secara manual, terutama di daerah-daerah, yang memang sarana prasarananya masih terbatas. Padahal, untuk melakukan proses plasma konvalesen itu, dibutuhkan alat bernama Aferesis yang berguna untuk menyaring semua komponen yang ada di dalam darah.

"Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Kadi nIndonesia berharap dapat berpartisipasi aktif membantu PMI, misalnya dengan pengadaan alat Aferesis yang berfungsi memisahkan sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan konvalesen,” ujar dia.

Arsjad menjelaskan, alat ini sangat dibutuhkan, terutama di daerah-daerah. Maka dari itu, Kadin Indonesia berupaya untuk merangkul mitra dan anggota Kadin memberikan dan menggalang bantuan dana atau materi terkait kebutuhan plasma konvalesen tersebut.

Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla mengapresiasi langkah Kadin Indonesia yang menggandeng PMI untuk membantu pemerintah melawan pandemi. Dia mengungkapkan, peran serta masyarakat, pemerintah dan organisasi masyarakat seperti KADIN dan PMI dibutuhkan untuk menanggulangi pandmei Covid-19.

Dari masyarakat yakni menjalankan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjauhi kerumunan). Pemerintah, melalui intervensinya, mulai dari kebijakan 3T (Test, Tracing, Treatment), bantuan sosial, vaksinasi, logistik dan lainnya.

Terakhir, peran organisasi masyarakat seperti Kadin dan PMI membantu pemerintah dan masyarakat melalui donasi, imbauan agar masyarakat disiplin menjalankan 3M termasuk juga vaksinasi dan donor konvalesen.

“Saat ini dibutuhkan 400 juta suntikan, sementara baru mencapai 70 juta atau 17 persen dengan estimasi sekitar 250 sampai 300 ribu suntikan perhari. Ïni jika tidak dibantu dengan Vaksinasi Gotong Royong KADIN Indonesia sangat sulit dan berat," tambahnya.

Berdasarkan data dari PMI, saat ini ada 31 Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kebutuhan plasma konvalesen untuk terapi penderita Covid-19 cukup tinggi.

PMI mencatat, stok plasma konvalesen di jaringan PMI seluruh Indonesia hanya berkisar 100 hingga 150 kantong plasma sementara kebutuhan terhadap plasma konvalesen cukup tinggi.

Berdasarkan kalkulasi, PMI membutuhkan 1.000 donor plasma konvalesen per hari untuk memenuhi kebutuhan para penderita Covid-19. Saat ini rata-rata donor plasma konvalesen baru mencapai 600-an per hari dengan 81 alat Aferesis yang dimiliki.

Untuk memaksimalkan ketersediaan plasma konvalesen, PMI telah melayangkan surat kepada berbagai lembaga untuk menggerakkan donor plasma di lingkungan masing-masing. Saat

"Älhamdulillah direspons oleh Kadin Indonesia. Target kita, dengan kerja sama ini bisa lebih dari 100 alat dan donor konvalesennya bisa tembuh 1.000 per hari," ujar JK.

https://money.kompas.com/read/2021/08/04/184525326/lawan-pandemi-kadin-gandeng-pmi-sediakan-sarana-dan-prasarana-plasma

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke