Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Diramal Melemah Pekan Depan, Dibayangi Penguatan Dollar AS dan Kasus Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah diproyeksi masih berpeluang melemah pada perdagangan pekan depan. Maklum, dolar Amerika Serikat (AS) diramal masih akan menjadi incaran pasar.

Rupiah melemah 0,35 persen dan ditutup di level Rp 14.453 per dollar AS pada akhir perdagangan Jumat (20/8/2021).

Dalam sepekan, rupiah terkoreksi 0,45 persen. Pelemahan rupiah ini diyakini masih akan berlanjut pada pekan depan.

Dikutip dari Kontan.co.id, Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, untuk pekan depan, secara umum rupiah masih akan berpotensi kembali melemah.

Dollar AS diperkirakan masih akan jadi incaran para pelaku pasar, apalagi jumlah kasus Covid-19 global juga masih tinggi.

Faisyal memproyeksikan, pekan depan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.300 - Rp 14.500 per dollar AS.

Sementara itu, dalam sepekan ini, pelemahan rupiah dipengaruhi sentimen utama perkasanya dolar AS.

The Greenback dapat dorongan positif dari data ketenagakerjaan yang mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya.

Selain itu banyak pernyataan pejabat The Fed yang hawkish juga menguatkan dolar AS.

"Apalagi, FOMC minutes juga memperlihatkan bahwa The Fed akan melakukan tapering yang lebih cepat, yakni pada akhir tahun ini. Pada akhirnya, dolar AS sebagai safe haven pun jadi incaran dan membuat berbagai mata uang berisiko seperti rupiah, tertekan," jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, dikutip Minggu (22/2021).

Sementara dari dalam negeri, Faisyal melihat sentimen yang membayangi rupiah cenderung mixed.

Di satu sisi, pertumbuhan GDP sudah cukup baik, namun neraca perdagangan masih belum cukup bagus.

Artinya, pertumbuhan belum maksimal. Belum lagi, walaupun PPKM melonggar, kasus Covid-19 dalam negeri masih cukup tinggi.

https://money.kompas.com/read/2021/08/22/074344926/rupiah-diramal-melemah-pekan-depan-dibayangi-penguatan-dollar-as-dan-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke