Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UMKM yang Masuk ke Pasar Digital Sejak Awal, Mampu Tahan di Masa Pandemi

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, rata-rata UMKM yang melakukan digitalisasi sedari awal, kini di masa pandemi omzetnya naik hingga 200-300 persen. Walaupun ada yang turun omzetnya namun UMKM tersebut tetap mampu bertahan.

"UMKM yang lakukan proses digitalisasi dari awal, omzetnya di beberapa produk tertentu justru naik, walaupun ada yang turun di pandemi tapi itu turunnya 20 persen-50 persen, yang pasti enggak ada yang mati," ujarnya dalam webinar UMKM Nasional, Sabtu (28/9/2021).

Oleh sebab itu, digitalisasi menjadi hal penting bagi pelaku usaha untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Wientor menilai tren UMKM masuk digitalisasi ini harus terus di dorong bahkan setelah masa pandemi.

Hal itu mengingat gaya hidup masyarakat yang kini sudah terbiasa berbelanja secara online, dan diperkirakan tren tersebut akan terus berlanjut pasca-pandemi.

"Jadi memang digitalisasi ini merupakan pipeline terbesar agar UMKM kita bisa bertahan, tidak hanya untuk di masa pandmei sekarang," imbuh dia.

Menurut Wientor, kemampuan bertahan di tengah tekanan perekonomian harus dimiliki para pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM. Menariknya, hal ini memang tak pernah dijarkan dalam sekolah bisnis apapun, sebab pelaku usaha selalu difokuskan untuk ekspansi.

Maka dari itu, ia menekankan, mengajarkan kemampuan bertahan kepada pelaku usaha kecil dan menengah menjadi pekerjaan rumah bagi Kemenkop UKM untuk terus dilakukan.

Ia menjelaskan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk membantu UMKM di masa pandemi mulai dari pembiayaan, proses bisnis, hingga akses pasar.

Pada segi pembiayaan pemerintah memberikan dana hibah melalui program BLT UMKM dengan anggaran Rp Rp 28,8 triliun di 2020 dan Rp 15,36 triliun di 2021. Hingga Juni 2021 penyalurannya sudah mencapai Rp 11,76 triliun ke 9,8 juta pelaku UMKM.

Selain itu, diberikan relaksasi subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) dan meningkatkan plafon KUR. Saat ini porsi penyaluran kredit perbankan ke UMKM tercatat baru 18,8 persen dan targetnya bisa mencapai 30 persen di tahun 2024.

Pada proses bisnis, pemerintah melakukan pendampingan untuk digitalisasi, menghubungkan dengan BUMN dan industri, memberikan pelatihan, hingga melakukan pendataan.

Sementara pada akses pasar, diantaranya dilakukan dengan melibatkan UMKM dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, termasuk pula pengadaan barang di BUMN.

"Jadi ini berbagai macam upaya yang dilakukan pemerintah, khususnya Kemenkop UKM untuk membantu UMKM," pungkas Wientor.

https://money.kompas.com/read/2021/08/28/190400126/umkm-yang-masuk-ke-pasar-digital-sejak-awal-mampu-tahan-di-masa-pandemi

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke