Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Pemimpin Dunia, Ada Siapa Saja?

Investigasi yang dilakukan oleh ICIJ didasarkan pada kebocoran data atas catatan rahasia dari 14 perusahaan penyedia layanan offshore atau lintas batas profesional kepada individu dan perusahaan kaya yang ingin menggabungkan perusahaan cangkang, perwalian, yayasan, dan entitas lain di wilayah bebas pajak.

Entitas memungkinkan pemilik untuk menyembunyikan identitas mereka dari publik dan terkadang dari regulator. Seringkali, penyedia membantu mereka membuka rekening bank di negara-negara dengan peraturan keuangan yang ringan.

Dikutip dari laman ICIJ Senin (4/10/2021), Pandora Papers disebut sebagai 'tsunami' yang mengungkap rahasia kekayaan dari orang-orang kaya di dunia, di lebih dari 200 negara dan wilayah di dunia.

Orang-orang yang namanya disebutkan di dalam Pandora Papers telah melakukan tindak penggelapan pajak, termasuk di dalamnya lebih dari 330 politisi, 130 miliarder dunia yang masuk di daftar Forbes, selebriti, pelaku tindak pidana pencucian uang, pedagang obat terlarang, hingga keluarga kerajaan serta pemuka agama dunia.

Dilansir dari BBC dijelaskan, nama pemimpin dunia yang namanya terseret dalam laporan tersebut yakni Raja Yordania, Abdullah II.

Di dalam laporan Pandora Papers dijelaskan, Abdullah II telah membentuk jaringan perusahaan untuk membelanjakan properti senilai 70 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,35 triliun (kurs Rp 19.300) di Inggris dan di Amerika.

Selain itu, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis juga dicatut dalam laporan skandal pajak Pandora Papers. Ia yang juga merupakan orang terkaya di negara itu, diketahui tak melaporkan investasi sebesar 22 juta dollar AS atau sekitar Rp 312,4 miliar di sebuah shell company (perusahaan cangkang) yang ia gunakan untuk membeli properti berupa kastil yang juga dikenal dengan Chateu Bigaud di Prancis.

Selain itu, ada pula nama mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Ia bersama dengan istrinya, Cherie Blair, menghindari pembayaran pajak sebesar 400.000 dollar AS atau sekitar Rp 5,68 miliar dengan membeli perusahaan yang memiliki properti atas sebuah bangunan dari keluarga Menteri Pariwisata dan Industri Bahrain kala itu, Zayed bin Rashid Al-Zayani.

Ada pula keluarga Presiden Kenya Uhuru Kenyatta yang dilaporkan memiliki perusahaan dengan nilai saham dan obligasi setara dengan sektiar 30 juta dollar AS atau sekitar Rp 426 miliar.

BBC menyimpulkan, laporan Pandora Papers tersebut mengungkap nama-nama orang terpenting di dunia, yang menggunakan perusahaan off shore rahasia untuk menyembunyikan kekayaan mereka.

"Orang-orang ini mampu untuk menyalurkan, menyedot, dan menyembunyikan uang mereka lewat perusahaan yang tak dikenal namanya," ujar Lakshmi Kumar dari Global Financial Integrity.

https://money.kompas.com/read/2021/10/04/115043326/pandora-papers-ungkap-skandal-pajak-pemimpin-dunia-ada-siapa-saja

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke