Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Punya Kopi-kopi yang Luar Biasa...

Berdasarkan data Kementan terdapat 35 jenis kopi indikasi geografis (IG) yang dimiliki Indonesia, yakni kopi dengan cita rasa khusus yang hanya bisa diproduksi di daerah penghasil kopi tersebut. Terdiri dari 18 IG kopi arabika, 15 IG kopi robusta, dan 2 IG kopi liberika.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan Bambang mengatakan, dengan potensi kopi specialty atau kopi dengan grade tertinggi yang dimiliki Indonesia itu, peluangnya perlu diambil oleh anak muda.

Menurut dia, lewat jiwa entrepreneurship yang kreatif dari para generasi muda akan mampu mendorong memperluas pasar kopi Indonesia, terutama di tingkat global sehingga berdampak pada kenaikan ekspor.

"Ini saya kira yang perlu ditangkap oleh anak muda untuk dikembangkan. Di seluruh Indonesia kita punya kekuatan kopi-kopi yang luar biasa, dengan cita rasa berbeda yang bahkan bisa disertifikasi sebagai produk specialty, yang juga bisa menambah nilai ekspor kita," ungkapnya dalam webinar Kementan, Sabtu (9/10/2021).

Ia memastikan, Kementan sangat terbuka untuk membantu generasi muda untuk merambah bisnis di sektor pertanian, seperti tanaman kopi. Dukungan tersebut diberikan melalui pelatihan di tingkat daerah, hingga penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian.

Harapannya untuk semakin banyak generasi muda terjun ke sektor pertanian dan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

"Adanya kebijakan baru Kementan saat ini, memberikan peluang bagi anak-anak muda untuk memanfaatkan dana KUR untuk hilirisasi. Jadi jangan lagi jual dalam bentuk raw (barang mentah) dengan harga murah," jelas Bambang.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan Dedi Junaedi menambahkan, saat ini komoditas perkebunan utama dari ekspor Indonesia masih berupa kelapa sawit, karet, dan kakao.

Ekspor ketiga komoditas itu baik dari sisi volume dan nilai memiliki porsi lebih tinggi dibanding kopi. Pada 2020 porsi volume ekspor kelapa sawit sebesar 83 persen dengan porsi nilainya mencapai 68 persen.

Lalu porsi volume ekspor karet sebesar 6 persen dengan porsi nilai sebesar 12 persen, serta kakao porsi volume ekspornya 2 persen dengan porsi nilai 5 persen. Sementara, kopi porsi volume ekspornya hanya 1 persen dengan porsi nilai 3 persen.

"Saat ini dari segi volume dan nilai ekspor di sektor perkebunan memang masih didominasi kelapa sawit dan karet," kata Dedi.

Di sisi lain, sepanjang Januari-Juni 2021 nilai ekspor kopi tercatat menurun 8,1 persen dibandingkan periode sama di tahun lalu, yakni menjadi sebesar 342,5 juta dollar AS dari sebelumnya mencapai 372,9 juta dollar AS.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Kementan berupaya mengoptimal potensi kopi di Indonesia dengan merehabilitasi dan peremajaan tanaman menerapkan sistem penanaman tumpangsari (intercropping), membuat agrowisata berbasis perkebunan kopi, dan membuat pembinaan IG kopi.

"Desa agrowisata ini sudah mulai dikembangkan seperti di Kopi Merapi, di mana peran pemerintah daerah menjadi penting dalam hal ini. Kami juga gandeng off taker untuk penyediaan kopi dan melatih pemuda di sana jadi barista," jelasnya.

"Jadi Indonesia ini surganya kopi-kopi specialty ada kopi IG yang punya cita rasa khusus yang enggak ada di negara lain. Ini yang harus kita dorong untuk dipromosikan ke negara-negara lain," pungkas Dedi.

https://money.kompas.com/read/2021/10/09/211200526/indonesia-punya-kopi-kopi-yang-luar-biasa-

Terkini Lainnya

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke