Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLN Bakal Jual Listrik 2.270 MVA ke Sejumlah Perusahaan

Kementerian Investasi atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah harus memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan.

Deputi Bidang Pengendalian Pengadaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi mengatakan pasokan listrik PLN diharapkan mendukung pemenuhan kebutuhan industri dan bisnis listrik, sekaligus menarik investasi.

"MoU ini merupakan sejarah bagi PLN, jual beli tenaga listrik yang terbesar hingga saat ini, 2.270 Mega Volt Ampere (MVA)," kata Imam dalam siaran persnya seperti dikutip Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Imam menuturkan, total ada 13 PJBTL dan MoU yang ditandatangani dengan total daya listrik yang akan disuplai oleh PLN kepada para pelanggan tegangan tinggi mencapai 2.270 MVA.

Pasokan listrik ini akan disalurkan kepada PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Stargate Mineral Asia, PT Aquila Cobalt Nickel, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Wahana Lestari Investama, PT Sampoerna Kayu, dan PT Gebe Industry Nickel.

Selain itu ada produk Renewable Energy Certificate (REC) yang diserap oleh PT Sumitomo Indonesia.

Imam juga mengapresiasi PLN yang proaktif, menghadirkan listrik yang andal dengan harga kompetitif dan berkualitas.

"Ini kolaborasi yang sangat baik. Setiap investasi tentunya membutuhkan listrik dengan kualitas yang baik. Melalui dukungan penuh dari PLN, kami optimis dapat mewujudkan Indonesia maju pada 2045 dengan memastikan hadirnya investasi yang menjadi tulang punggung perekonomian dalam negeri," kata dia.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, PLN berperan dalam melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal (reliability), berkualitas (quality) dan harga yang kompetitif (price).

"Teknologi smelter berbasis elektronik tentunya menjadi salah satu opsi untuk mendukung seluruh kegiatan produksi. Oleh karena itu, penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara PLN dengan para pelaku usaha, khususnya di sektor industri smelter yang kini menjadi primadona di Indonesia," ujarnya.

Tak lupa, Bob juga mengapresiasi perusahaan–perusahaan yang telah bersedia mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui produk Renewable Energy Certificate (REC).

REC adalah salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam pembelian serta mendapatkan pengakuan dari internasional atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia.

"Saat ini telah tersedia Pembangkit dengan Energi Terbarukan PLN di seluruh Indonesia yang sudah beroperasi mencapai 7.936 MW. Ketersediaan EBT tersebut dapat diklaim sebagai energi yang digunakan untuk pemakaian listrik para pelanggan melalui produk terbaru PLN yaitu REC," ujar dia.

Sementara itu, perwakilan dari pelaku Industri, Dirut PT Aquila Cobalt Nikel Riyanti Kutty Nurinda juga mengapresiasi adanya kesepakatan kerjasama ini.

"Semoga dengan adanya kesepakatan kerja sama ini, memudahkan penyelesaian pembangunan proyek kami dan menjamin pasokan tenaga listrik, serta pastinya karena ada pendistribusian ke areal pabrik kami yang cukup remote bisa juga membawa dampak positif bagi pasokan listrik kepada masyarakat sekitar," ungkap Riyanti.

https://money.kompas.com/read/2021/11/01/103710926/pln-bakal-jual-listrik-2270-mva-ke-sejumlah-perusahaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke