Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luhut ke Tony Blair: Mengapa Uni Eropa Lebih Senang Mengadukan Indonesia ke WTO?

Kedatangan Tony Blair ke Tanah Air, kata Luhut, dalam rangka pertemuan lanjutan yang sempat dibahas sewaktu dirinya berada di London pada 27 Oktober 2021. Adapun isu yang dibahas saat itu yakni mengenai perubahan iklim yang akan diangkat saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun depan.

Kepada Tony Blair, Luhut mengaku sempat menitipkan pertanyaan terkait masalah perdagangan Uni Eropa dan Indonesia. Seperti diketahui, Uni Eropa melaporkan Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO karena kebijakan Pemerintah Indonesia yang melarang ekspor nikel.

"Secara khusus, saya menitipkan pertanyaan kepada beliau mengapa Uni Eropa lebih senang mengadukan Indonesia ke WTO, bukankah membuka peluang kerja sama rasanya akan lebih saling menguntungkan kedua belah pihak?," kata Luhut dalam akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Selasa (23/11/2021).

Terlepas dari persoalan itu, Luhut memaparkan mengenai perkembangan Indonesia kepada Tony Blair. Mulai dari pembahasan hilirisasi minerba hingga wacana pemindahan ibu kota negara yang baru.

"Sebagai calon mitra konstruktif bagi Republik Indonesia, diskusi 60 menit rasanya tidak cukup untuk menjelajahi rasa penasaran beliau akan capaian yang sedang dibuat Indonesia saat ini. Saya menceritakan banyak hal yang kami kerjakan, seperti hilirisasi minerba, potensi carbon trading, layanan kesehatan, hingga progres pembangunan ibu kota negara yang baru," ujarnya.

Luhut mengklaim Tony Blair terkesan dengan perkembangan Indonesia saat ini. Luhut berharap perkambangan Indonesia tersebut bisa disampaikan ke Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Sebab kata Luhut, banyak negara maju, terutama di Eropa, belum mengetahui kondisi Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, Luhut berharap mata dunia terbuka bahwa Indonesia sedang berupaya menjadi negara maju.

"Saya berharap apa yang Tony Blair dengar hari ini mampu mengubah pandangan beliau terhadap Indonesia yang dulunya disebut negara kelas dua, saat ini perlahan-lahan sedang berupaya untuk menjadi negara kelas satu bersaing dengan negara-negara maju di dunia," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2021/11/23/133136926/luhut-ke-tony-blair-mengapa-uni-eropa-lebih-senang-mengadukan-indonesia-ke-wto

Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke