Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi di Hadapan Para Bankir: Kita Optimistis, tetapi Tetap Harus Hati-hati

Tercatat dari jumlah 56.000 kasus pada Juli 2021 lalu, kasus aktif Covid-19 kini menurun hanya 394 kasus per 23 November 2021.

"Kita patut bersyukur perkembangan Covid-19 di negara kita Indonesia, semakin harus semakin bisa kita tekan, dan bisa kita turunkan dari yang kita ingat di pertengahan Juli yang lalu. Tapi sekali lagi, ketidakpastian itu selalu ada, kita tetap optimistis tapi tetap harus hati-hati," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang dihadiri oleh para bankir Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Jokowi mengungkapkan, sikap hati-hati diperlukan lantaran beberapa negara saat ini kembali mengalami lonjakan kasus, mulai dari AS hingga Eropa. Dia berharap lonjakan kasus tidak terjadi lagi di Indonesia.

Kehati-hatian juga perlu diterapkan karena beberapa negara tengah mengalami lonjakan inflasi, kelangkaan energi, kelangkaan kontainer, serta kenaikan harga produsen yang berimbas pada kenaikan harga di tingkat konsumen.

"Semuanya tidak pernah diprediksi sebelumnya bahwa efek pandemi ini masuk, tidak pernah kita perkirakan sebelumnya," ucap Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, dirinya optimistis lantaran vaksinasi terus disebarkan. Sampai 23 November 2021, pemerintah sudah menyuntikkan vaksin sebanyak 226 juta dosis.

Secara rinci, sudah 65 persen jumlah penduduk mendapat dosis pertama, dan 43 persen mendapat dosis kedua. Targetnya, capaian vaksinasi hingga akhir tahun mencapai 280-290 juta dosis.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi bukan angan semata karena Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kembali pada posisi normal. Kemudian PMI manufaktur berada pada level tertinggi, yakni 57,2.

"Sebelum pandemi angka (PMI) kita di 51. Artinya apa? Bahwa demand itu sudah ada dan semakin baik. Kalau demand ada artinya apa? Manufaktur, industri, pabrik pasti akan berproduksi karena dilihat ada demand, melihat ada prospek permintaan," beber Jokowi.


Indikasi pemulihan ekonomi lainnya terlihat dari penerimaan pajak. Khusus Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), capaiannya sudah mencapai 100 persen dari target APBN atau meningkat 18,2 persen (yoy).

Jokowi menyebut, hal ini terjadi karena sinergi kuat antar otoritas, baik Bank Indonesia, OJK, LPS, hingga Kementerian Keuangan.

"Bisa saling mengisi. Ada masalah kecil saja, langsung ketemu, ini saya kira hal-hal yang prudent seperti itu, kita teruskan dengan kehati-hatian karena ketidakpastian itu ada di mana-mana," pungkas Jokowi.

https://money.kompas.com/read/2021/11/24/150529026/jokowi-di-hadapan-para-bankir-kita-optimistis-tetapi-tetap-harus-hati-hati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke