Arifin bilang, adanya pembatasan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19, mengakibatkan masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga. Secara nasional, terdapat kenaikan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen.
"PT PLN (Persero) telah melakukan langkah prediktif dan preventif atas kondisi ini. Mereka juga sudah mengamankan bahan baku untuk energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7," kata dia melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/12/2021).
Di samping itu, Arifin juga memerintahkan PLN untuk menyiapkan keandalan sistem ketenagalistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman (black out).
Sementara untuk kebutuhan BBM kata Arifin, PT Pertamina (Persero) memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kilo liter pada periode Natal dan tahun baru.
"Kami (pemerintah) minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik (keramaian) yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean (pembelian) panjang," ujarnya.
Ke depan, ia berharap Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas bisa menyiapkan infrastuktur penyaluran pipa BBM ke titik-titik tertentu.
"Ini antisipasi guna mengurai antrean panjang (di SPBU)," kata Arifin.
Dari sisi kebutuhan elpiji, rata-rata realisasi penyalurannya mengalami kenaikan sekitar 1 persen dari Oktober 2021.
Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan Avtur dengan rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95 persen dari Oktober 2021.
Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran BBM dan elpiji secara nasional berjalan lancar. Jika dirinci, ketahanan stok untuk elpiji 15,32 hari, Kerosene 44,40 hari, Premium 23,33 hari, Pertalite 7,72 hari, Pertamax 21,75 hari, Pertamax Turbo 48,93 hari, Bio Solar 18,90 hari, Dexlite 1,68 hari, Pertamina Dex 31,12 hari, dan Avtur 37,88 hari.
https://money.kompas.com/read/2021/12/24/204732626/konsumsi-listrik-dan-avtur-melonjak-jelang-natal-dan-tahun-baru