Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PLTN Zaporizhzhia Ukraina Direbut Rusia, Apa Dampaknya ke Ekonomi Global?

Direktur Riset dari INDEF Berly Martawardaya mengatakan, insiden tersebut tidak berpengaruh signifikan pada sektor ekonomi global selama kondisi PLTN tersebut baik-baik saja.

"(Dampaknya) tidak signifikan secara ekonomi dibanding serangan Rusia ke Ukraina. Kecuali terjadi malfunction, kebocoran, atau radiasi yang dampaknya jangka panjang," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Pasalnya, pembangkit listrik tersebut hanya digunakan oleh penduduk Ukraina saja sehingga pengaruhnya tidak dirasakan oleh global.

"Instalasi dan jaringan listrik (PLTN) kalau pun tidak rusak tapi kan rakyatnya sedang sibuk perang, sehingga tidak bisa partisipasi dalam kegiatan ekonomi yang gunakan listrik," tegasnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ekonom senior dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam.

"PLTN Ukraina adalah pembangkit listrik untuk ekonomi domestik Ukraina. Penguasaan PLTN Ukraina lebih berdampak ke kondisi domestik Ukraina, tidak ke ekonomi global," kata Piter saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Serangan ke PLTN sama saja dengan kejahatan perang

Namun, dilansir dari CNN.com, negara-negara di seluruh dunia mengutuk insiden tersebut. Bahkan Kedutaan Amerika Serikat di Ukraina memperingatkan serangan terhadap PLTN adalah kejahatan perang.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga langsung mengadakan pertemuan darurat untuk membahas hal ini.

Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara (SNRI) pada Jumat (4/3/2022) pagi mengkonfirmasi PLTN Zaporizhzhia di tenggara Ukraina diduduki oleh pasukan militer Rusia. Namun para pejabat tetap berhubungan dengan manajemen PLTN.

Enam reaktor pembangkit listrik tetap utuh, meskipun bangunan tambahan kompartemen untuk reaktor unit 1 telah rusak, kata SNRI dalam pernyataannya. Empat dari unit yang tersisa sedang didinginkan sementara satu unit menyediakan daya.

Layanan Darurat Negara (SES) Ukraina sebelumnya telah mengkonfirmasi beberapa lusin petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api yang telah dimulai di sebuah gedung pelatihan di luar kompleks reaktor utama, menyusul penembakan dari pasukan militer Rusia.

Laporan kebakaran menimbulkan kekhawatiran dari para pemimpin dunia. International Atomic Energy Agency (IAEA) pun menyerukan penghentian pertempuran di sekitar fasilitas.


Bikin minyak dunia naik, diperkirakan tembus 150 dollar AS per barel

Perang Rusia dan Ukraina mendorong kenaikan harga rata-rata minyak secara global kenaikan, termasuk di Indonesia.

Dilansir dari Forbes, di AS kenaikan harga bensin juga naik, dengan kenaikan tertinggi terjdi di California, Oregon dan Washington.

Lonjakan harga tersebut terjadi setelah pasukan Rusia menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang merupakan pembangkit nuklir terbesar kedua di Eropa.

Hal ini kemudian, meningkatkan kekhawatiran sanksi baru yang bisa mengekang produksi minyak di Rusia, salah satu negara penghasil minyak utama dunia.

Harga minyak melonjak segera setelah serangan itu, dengan patokan AS West Texas Intermediate melonjak 5 persen ke level tertinggi hampir delapan tahun di 113 dollar AS per barel pada hari Jumat.

Dalam sebuah catatan, Goldman Sachs menyebut lonjakan harga minyak merupakan risiko inflasi utama untuk Amerika Serikat.

Goldman Sachs juga memperkirakan harga bisa tembus hingga 150 dollar AS per barel. Prediksi ini juga telah diramalkan sebelumnya oleh analis JPMorgan.

https://money.kompas.com/read/2022/03/06/123000626/pltn-zaporizhzhia-ukraina-direbut-rusia-apa-dampaknya-ke-ekonomi-global-

Terkini Lainnya

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke