Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IPO GoTo, Cermati Kinerja Keuangannya

Proses IPO raksasa teknologi nasional itu diawali dengan penawaran awal alias book building, yang dilakukan mulai hari ini 15-21 Maret 2022.

Adapun harga awal yang ditetapkan oleh perseroan adalah Rp 316 per saham sampai dengan Rp 346 per saham, di mana perusahaan akan melepas setidaknya 52 miliar lembar saham atau setara dengan 4,35 persen saham yang disetor dan ditempatkan penuh.

Penawaran umum GoTo menjadi salah satu aksi pasar yang ditunggu-tunggu oleh banyak investor, sebab perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia itu memiliki market share yang besar.

Namun demikian, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di raksasa teknologi itu, ada baiknya Anda mengetahui kinerja keuangan GoTo.

Masih catatkan kerugian

Melalui dokumen prospektus awal yang diterbitkan, GoTo merilis kinerja keuangan perusahaan hingga kuartal III atau September 2021.

Dilansir dari laporan keuangan tersebut, GoTo tercatat masih mengalami rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,58 triliun hingga akhir September 2021, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 10,43 triliun.

Kenaikan rugi bersih itu disebabkan oleh peningkatan beban keuangan yang lebih tinggi dibanding pendapatan bersih perusahaan.

Tercatat pendapatan bersih GoTo sampai dengan kuartal III-2021 sebesar Rp 3,4 triliun, naik dari Rp 2,3 triliun pada September 2020.


Di sisi lain, beban pokok pendapatan meningkat dari Rp 1,8 triliun pada kuartal III-2020, menjadi Rp 2,5 triliun pada kuartal III-2021, Kemudian, beban umum dan administrasi meningkat dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 5,1 triliun.

Selanjutnya, beban penjualan dan pemasaran meningkat dari  Rp 1,7 triliun menjadi Rp 4,7 triliun, beban penyusutan dan amortisasi meningkat dari Rp 911,2 miliar menjadi Rp 1,5 triliun, serta beban operasional dan pendukung meningkat dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.

Sementara itu, beban pengembangan produk tercatat mengalami penyusutan dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 1,38 triliun.

Adapun rugi per saham GoTo mencapai Rp 197 per saham pada September 2021, dibandingkan Rp 365 per saham pada periode yang sama tahun 2020.  Sepanjang tahun 2020, GoTo masih merugi Rp 14,20 triliun. 

Sebagai informasi, melalui IPO GoTo berpotensi mendapatkan dana segar dari IPO antara Rp 16,43 triliun sampai dengan Rp 17,99 triliun. IPO GoTo juga menjadi yang kedua terbesar setelah tahun lalu PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencetak rekor IPO terbesar Rp 21,9 triliun.

https://money.kompas.com/read/2022/03/15/191009326/ipo-goto-cermati-kinerja-keuangannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke