Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BNI Berencana Batalkan Rights Issue di 2022, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana membatalkan penambahan modal melalui mekanisme rights issue di 2022. Lantaran perseroan meyakini modal bisnis yang dimiliki saat ini cukup untuk ekspansi beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, keputusan pembatalan rights issue diambil setelah perusahaan menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2021.

BNI memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 2,72 triliun atau 25 persen dari laba bersih tahun lalu. Nilai dividen per lembar saham ditetapkan Rp 146, naik 3 kali lipat lebih dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 44.

"Dengan mempertimbangkan dividen yang sudah dibagi dan 75 persen retained earnings (laba ditahan), kami yakin modal kami cukup untuk ekspansi sampai beberapa tahun ke depan. Jadi rights issue-nya kami tunda atau mungkin tidak dilakukan di tahun 2022 ini," ujarnya dalam konferensi pers virtual usai RUPST BNI, Selasa (15/3/2022).

Adapun BNI memang telah memutuskan untuk menjadikan 75 persen laba perseroan di 2021 atau senilai Rp 8,17 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan guna pengembangan usaha ke depan.

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menambahkan, pihaknya telah melakukan kajian terhadap rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang hasilnya menunjukkan cukup kuat untuk BNI melakukan ekspansi. Sehingga ada kemungkinan menunda rights issue tahun ini.

"Memang saat ini kami lihat setelah pembayaran dividen dan rasio kecukupan modal cukup juga memadai untuk BNI lakukan ekspansi. Sehingga langkah-langkah terkait penguatan modal di 2021 terbukti efektif untuk menaikkan rasio kecukupan modal," jelasnya.

Menurutnya, langkah-langkah penguatan modal tersebut di antaranya yaitu penerbitan Additional Tier-1 Capital Bond Tahun 2021 dan penerbitan Tier-2 Subordinated Notes, yang dinilai Novita terbukti efektif meningkatkan rasio kecukupan modal BNI.

"Juga dengan adanya 75 persen laba di tahan, jadi ini masih memperkuat permodalan kami ke depan. Sehingga kami yakin dengan proyeksi ke depan pertumbuhan BNI bisa ter-cover dengan rasio kecukupan modal yang memang sudah di atas ketentuan regulator," ungkapnya.

Adapun dalam RUPST BNI, pemegang saham juga menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI di 2022 yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang cukup menantang baik domestik maupun global.

Perseroan memproyeksikan indikator pertumbuhan kredit akan mencapai kisaran 7 persen-10 persen, net interest margin (NIM) 4,6 persen-4,8 persen, serta cost of credit 2 persen-2,3 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/03/15/212000326/bni-berencana-batalkan-rights-issue-di-2022-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke