Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ajang Belanja Produk Dalam Negeri Raih Rekor MURI, Luhut: Pemerintah The Biggest Buyer

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, belanja pemerintah ditargetkan sebesar Rp 400 triliun pada tahun ini.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jika pemerintah bisa belanja sampai Rp 500 triliun, hasilnya akan tercipta hampir 2 juta lapangan kerja tambahan.

"Saya optimis target ini bisa kita capai karena melihat capaian komitmen transaksi sebesar Rp 214,1 triliun dalam waktu 3 hari saja dalam momen business matching di Bali, berhasil kita buktikan hingga meraih rekor MURI sebagai Transaksi Terbesar Belanja Produk Dalam Negeri Dalam 3 Hari. Pemerintah adalah The Biggest Buyer," ujarnya dalam agenda Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang ditayangkan secara virtual, Jumat (25/3/2022).

Luhut menambahkan, seluruh aksi afirmasi terhadap belanja produk dalam negeri diharapkan mengerucut pada satu implementasi besar yaitu mendorong sebanyak-banyaknya UMKM masuk ke e-katalog dan toko daring (online).

Lebih lanjut, Mantan Menko Polhukam menyebutkan, sejak awal diluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada 14 Mei 2022, sebanyak 50.000 produk dalam negeri yang masuk ke e-katalog. Hingga kini, jumlahnya bertambah sebanyak 200.000 produk dalam negeri.

Luhut bilang, bukan hal yang mustahil jika akhir tahun ini produk yang masuk ke e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bisa menembus 1 juta lebih.

"Dengan masuknya banyak UMKM daerah ke e-katalog, akan mempermudah pengadaan barang dan jasa di tingkat pemerintah daerah juga dapat mempercepat realisasi belanja hingga mengurangi praktik korupsi yang seringkali terjadi lewat pengadaan barang dan jasa," kata dia.
Ia juga meminta kepada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar menjadikan belanja produk dalam negeri sebagai gaya hidup.

"Saya berpesan kepada seluruh K/L serta Kepala Daerah agar menjadikan aktivitas belanja produk dalam negeri menjadi gaya hidup belanja pemerintah, dengan begitu APBN kita akan bermanfaat seluruhnya untuk produk buatan Indonesia," ucap dia.

Sebelum adanya program Gernas BBI, Luhut mengungkapkan, Indonesia kerap mengimpor hampir seluruh sektor. Namun berkat arahan Presiden RI Joko Widodo, aktivitas impor pun perlahan mulai berkurang.

"Kalau di ingat-ingat, sudah lama sekali sejak saya lapor kepada Presiden tentang peluang membangun kembali perekonomian negara lewat Gernas BBI. Program yang tak pernah terpikir sebelumnya karena kita masih terlena dengan impor, akhirnya berhasil diinisiasi dan diwujudkan oleh Presiden @jokowi yang semangat optimisme dan leadership-nya menginspirasi kami, para menterinya untuk menyukseskan program ini," ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2022/03/25/154000626/ajang-belanja-produk-dalam-negeri-raih-rekor-muri-luhut--pemerintah-the

Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke