Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Sederet Fakta, Mengapa Harga BBM di Indonesia Kian Mahal

Namun, mengapa ketika harga minyak mentah dunia mulai turun, harga BBM di Indonesia tidak mengikuti penurunan harga?

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkapkan, itu terjadi karena Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian.

"Karena memang hampir tidak pernah harga kita di SPBU itu di atas harga keekonomian. Jadi, memang selalu di bawah harga keekonomian, dan selalu harganya di bawah itu," kata Febrio Senin (4/4/2022).

Dengan kenaikan harga Pertamax, maka ada potensi masyarakat beralih menggunakan BBM jenis Pertalite yang lebih murah karena bersubsidi yakni dengan harga Rp 7.650 per liter. Hal inilah yang kemudian menyebabkan kelangkaan BBM jenis Pertalite di beberapa daerah.

Meskipun masyarakat mengeluhkan kenaikan harga, Pertamina menilai harga BBM di Indonesia saat ini adalah yang termurah di dunia. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, murahnya harga BBM di tanah air karena masih disubsidi oleh pemerintah.

Lalu, apa bedanya dengan BBM Malaysia, yang juga mendapatkan subsidi, namun harganya bisa lebih murah?

Mengutip laman Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna atau KPDNHEP Malaysia, harga bensin terbaru per April 2022 dengan oktan 95 atau RON 95 dijual di Malaysia seharga RM 2,05 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 6.900 per liter (kurs Rp 3.400).

Dengan memiliki RON 95, BBM termurah yang dijual di Malaysia ini memiliki kualitas di atas Pertamax yang dijual Pertamina di Indonesia dengan spesifikasi RON 92. Sementara Pertalite Pertamina memiliki kandungan lebih rendah lagi, yakni RON 90.

Sementara untuk BBM diesel di Malaysia dipatok pemerintah seharga RM 2,15 atau sekitar Rp 7.330. Untuk BBM dengan oktan lebih tinggi lagi, yakni untuk bensin dengan RON 97 di Malaysia saat ini dijual RM 3,83 atau setara dengan Rp 13.075 per liter.

Perlu diketahui, pemerintah Malaysia hanya memberikan subsidi untuk bensin RON 95. Sementara untuk RON 97 tidak disubsidi sehingga banderolnya mengikuti harga pasar.

Nicke mengatakan, di Inggris untuk BBM RON 92 atau setara Pertamax sudah dijual seharga Rp 44.500 per liter, sedangkan Pertamina menaikkan harga ke Rp 12.500 per liter. Dia mengungkapkan Pertamina masih mensubsidi Rp 3.500 per liter untuk Pertamax.

“BBM di Indonesia itu termasuk yang termurah di dunia, dan untuk itu pemerintah mensubsidinya luar biasa besar. Pertamina masih mensubsidi Rp 3.500 per liter Pertamax, dan kami memahami kesulitan masyarakat, tetapi tidak bisa juga menanggung seluruhnya karena pertamina badan usaha,” kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (6/4/2022).

Kenaikan harga BBM inipun membuat geram Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat membuka sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (5/4/2022), Jokowi menyentil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang dinilai kurang peka terhadap kesulitan rakyat saat ini.

Jokowi menyayangkan sikap Arifin yang tidak memberi penjelasan mengapa harga BBM jenis Pertamax mengalami kenaikan. Demikian juga masalah terkait dengan kenaikan minyak goreng saat ini, Jokowi menilai tidak ada “action” yang dilakukan, padahal sudah 4 bulan lamanya. Maka dari itu, Jokowi meminta para menteri untuk mengedepankan rasa empati dan sense of crisis.

"Masyarakat kini mulai merasakan dampaknya dari kenaikan inflasi, kenaikan energi, kenaikan harga bahan pangan. Soal Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini. Kenapa Pertamax bisa naik? Harusnya ada empati, ini enggak ada, harusnya juga memiliki sense of crisis yang tinggi," kata Jokowi.

Lalu, apa saja sederet fakta di balik kenaikan harga BBM di tanah air?

1. Subsidi pemerintah

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, meskipun ada kenaikan pada BBM jenis Pertamax, namun pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi BBM jenis Pertalite.

"Pemerintah sudah memutuskan ya Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik, mohon maaf ya," kata Erick beberapa waktu lalu.

Masih terkait dengan subsidi, Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, realisasi subsidi BBM, elpiji dan listrik akan lebih besar di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Hal ini karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat yang mendorong naiknya volume BBM dan elpiji.

“Tahun 2022, ada lonjakan (subsidi) Rp 11,48 triliun, ini subsidi reguler kita dan juga masih ada sisa pembayaran subsidi untuk tahun 2021 sebesar Rp 10,17 triliun," kata Sri Mulyani.

Di Malaysia, tidak berbeda dengan Indonesia dimana, pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi pada produk BBM-nya. Namun bedanya, Indonesia memberikan subsidi pada produk BBM dengan kualitas lebih rendah seperti Solar subsidi dan memberikan kompensasi pada bensin dengan nilai oktan (RON) 88 alias Premium.

Sedangkan Malaysia, langsung memberikan subsidi pada produk bensin dengan kualitas dan nilai oktan lebih tinggi, yakni RON 95, yang secara kualitas oktannya berada di atas Petamax yang memiliki RON 92.

Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Aziz mengatakan, pemerintah Malaysia menghabiskan 2 miliar ringgit untuk menyubsidi bensin dan diesel pada Januari lalu. Nilai subsidi ini meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu. Sementara sepanjang tahun 2021, Malaysia menghabiskan 11 miliar ringgit untuk subsidi BBM.

“Dengan skema subsidi negara untuk BBM, masyarakat rentan bisa terbantu dan bisa memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Jadi kenaikan subsidi perlu diimbangi dengan tambahan pendapatan," kata Tengku Zafrul Aziz.

2. Pendapatan

Masalah pendapatan atau gaji pekerja, Malaysia memiliki GDP per kapita yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia. GDP per kapita Indonesia adalah sebesar 3.869 dollar AS atau setara dengan Rp 55,57 juta. Sementara GDP per kapita Malaysia tiga kali lipatnya, yakni 10.401 dollar AS atau setara Rp 149,40 juta.

Mengutip The Malaysian Reserve, Malaysia berada di peringkat kelima dalam hal rasio harga bensin paling terjangkau dengan gaji rata-rata setelah mengesampingkan negara-negara Timur Tengah. Di mana satu orang warga Malaysia dapat membeli 1.707 liter bensin dengan satu kali gaji sebulan.

Selandia Baru berada di peringkat keempat dengan 1.852 liter, sedangkan Korea Selatan di peringkat ketiga dengan 1.908 liter. Di tempat kedua adalah Jepang dengan 2.006 liter. Australia menduduki puncak daftar, di mana satu gaji dapat membeli 3.783 liter bensin.

Sementara di negara Petrodollar seperti Timur Tengah, Qatar, Kuwait dan Uni Emirat Arab memiliki rasio lebih besar lagi, dimana dengan gaji yang didapat mereka bisa membeli antara 4.900 dan 6.500 liter bensin.

3. Kenaikan harga minyak mentah dunia

Nicke Widyawati mengatakan, kenaikan harga BBM yang terjadi belakangan ini, tidak lepas dari kenaikan harga minyak mentah dunia atau Crude Palm Oil (CPO). Seperti diketahui kondisi perang Ukraina dan Rusia sejak Februari medorong kenaikan harga minyak mentah dunia lebih dari 100 dollar AS.

"Harga BBM ini kian mahal, kenapa? 92 persen dari ongkos produksi BBM itu, adalah harga crude. Jadi harga crude ini meningkat liuar biasa,” Nicke, dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (6/4/2022).

Nicke mengungkapkan hal itulah yang kemudian, mendorong Pertamina untuk menaikkan harga BBM. Namun, dia mengungkapkan bukan hanya Indonesia saja yang menaikkan harga BBM-nya, tapi juga di seluruh dunia.

"Dan ini terjadi kenaikan bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia," kata Nicke.

https://money.kompas.com/read/2022/04/07/081000526/ini-sederet-fakta-mengapa-harga-bbm-di-indonesia-kian-mahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke