Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

GoTo Listing Pekan Depan, Seberapa Menarik Sahamnya untuk Dikoleksi?

GoTo melepas sebanyak 46,7 miliar saham seri a yang seluruhnya merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel emiten, yang mewakili sebesar 3,43 persen dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah Penawaran Umum Perdana Saham seharga Rp 338 per saham.

GoTo berpeluang mengantongi dana segar hasil IPO sebesar Rp 13,7 triliun. Adapun kapitalisasi pasar GoTo diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun. Sama halnya dengan IPO Bukalapak (BUKA), IPO GoTo juga memperoleh sambutan dari padar investor di tanah air.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, dalam IPO saham GoTo, ada ekspetasi dan harapan bahwa harga GoTo akan mengalami kenaikan. Hal ini tentu didorong oleh sentimen bisnis GoTo yang saat ini memberi dampak bagi masyarakat.

“Kalau berkaitan dengan prosepk bisnisnya, hampir semua orang menggunakan aplikasi Gojek dan Tokopedia. Ini kan merupakan perusahaan yang memberikan dampak, tidak hanya memberikan ekosistem, tapi juga mampu menciptakan ekosistem dalam kehidupan kita,” kata Maximilianus kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Sebagai informasi, harga saham GoTo yang akan melantai di BEI pekan depan lebih murah daripada BUKA yang tahun lalu mematok harga Rp 850 per saham. Namun, secara valuasi kapitalisasi pasar GoTo jauh lebih besar mencapai Rp 400,3 triliun, berbeda dengan BUKA yang hanya Rp 87 triliun.

Posisi tersebut juga mendorong GoTo masuk ke jajaran kapitalisasi pasar besar atau big cap dan sejajar dengan beberapa perusahaan tercatat lain, seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Telkom Indonesia (TLKM). Bank Central Asia (BBCA) memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 964,13 triliun, BBRI Rp 705,2 triliun, dan TLKM Rp 447,7 triliun.

Menurut dia, sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar juga menjadi daya tarik. Namun, kondisi perusahaan yang masih merugi tentunya dikembalikan lagi kepada investor, jika menurut investor GoTo adalah perusahaan bagus yang mampu menciptakan ekosistem dan memberi dampak, tentunya membeli adalah pilihan.

“Masalahnya perusahaannya masih rugi, itu semua kembali lagi terhadap ekspektasi dan persepsi pelaku pasar. Kalau investor menilai GoTo bisa menciptakan ekosistem dan memberi dampak positif, dia tidak peduli dengan kondisi rugi, ya beli adalah pilihan,” tegas Maximilianus.

https://money.kompas.com/read/2022/04/08/174000626/goto-listing-pekan-depan-seberapa-menarik-sahamnya-untuk-dikoleksi-

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke