Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Airlangga: IPO GOTO Setara 2,8 Persen dari PDB dan Masuk 4 Besar Market Cap

“Hari ini GOTO, go public dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 400 triliun dan melonjak menjadi kapitalisasi pasar terbesar ke-4 se Indonesia, dan IPO GOTO juga saya hitung – hitung kira – kira 2,8 persen dari PDB Indonesia, jadi selamat,” kata Airlangga dalam pidatonya, di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (11/4/2022).

Airlangga mengatakan, salah satu sektor yang tumbuh positif dalam kondisi pandemi Covid-19 adalah sektor teknologi informatika dan komunikasi. Di tahun 2020 sektor teknologi tumbuh 10 persen dan di tahun 2021 tumbuha6,81 persen.

“Ekonomi digital Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, di tahun 2021 sekitar 70 miliar dollar AS, dan diperkirakan di tahun 2025 tumbuh 146 miliar dollar AS. Ini diperkirakan kita juga terus mengalami peningkatan, dan diharapakan juga jumlah startup terus meningkat,” ujar dia.

Dampak positif ke UMKM

Airlangga juga mengapresiasi peluncuran saham gotong royong oleh GOTO sebesar Rp 310 miliar. Hal ini lantaran akan membnerikan dampak positif pada pertumbuhan undustri UMKM, karena GOTO merupakan perusahaan yang bergerak dengan dukungan UMKM sebagai mitra.

“Yang menarik pada saat peluncuran saham gotong royong, ini harus diapresiasi karena ini hal pertama yang dilakukan di Indonesia. Ini pemenangnya adalah UMKM, selain GOTO kita juga beri apresiasi kepada UMKM, karena ini pertemuan super apps yang melibatkan banyak UMKM,” tambah dia.

Hari ini, GoTo melepas sebanyak 46,7 miliar saham seri A yang seluruhnya merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel emiten, yang mewakili sebesar 3,43 persen dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah Penawaran Umum Perdana Saham seharga Rp 338 per saham.

Airlangga apresiasi terobosan OJK

Airlangga berharap akan ada banyak perusahaan dari sektor teknologi yang akan menyusul IPO GOTO. Ia juga mengapresiasi langkah GOTO yang melakukan pencatatan saham di Indonesia, sehingga dapat berkontribusi besar dalam pertumbuhan tanah air.


“Kami berharap masih banyak IPO lain di sektor teknologi, dan kami juga mengapresiasi OJK yang membuat terobosan yang memungkinkan perusahaan digital untuk masuk dan ini menjadi tanda bahwa IPO perusahaan teknologi dan startup tidak perlu di luar negeri lagi, tahap awal bisa di Indonesia dan setelahnya bisa ke mancanegara,” tegas dia.


Market cap Rp 400 triliun

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, IPO GOTO sekaligus membawa perusahaan tersebut sebagai perusahaan decacorn yang berhasil tercatat di bursa Asia dan juga dinantikan oleh banyak investor.

“Pencatatan saham GOTO sangat dinantikan oleh investor, dengan market cap mencapai Rp 400 triliun, sekaligus menjadikan GOTO sebagai perusahaan teknologi dengant valuasi decacorn dan menjadi decacorn pertama yang berhasil tercatat di bursa asia,” ungkap Nyoman.

Nyoman mengatakan, GOTO juga merupakan perusahaan rintisan pertama yang tercatat di papan utama atau main board BEI.

Hal ini juga tidak lepas dari dukungan OJK dan pemerintah yang menerapkan struktur permodalan dengan hak suara multiple atau multiple voting share, yang memberikan voting power besar kepada para founder dibandingkan voting power yang dimiliki oleh pemegang saham biasa.

“Sehingga kebijakan strategis ini sesuai dengan misi dan visi para pendirinya. Hal ini diharapkan menjadi pembuka bagi perusahaan stratup lainnya untuk melakukan IPO di BEI, sehingga mendukung pertumbuhan perusahaan dan perkembangan pasar modal Indonesia,” jelas Nyoman.

Cerita kesulitan di awal pendirian Gojek dan Tokopedia

Direktur Utama sekaligus CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo mengucapkan rasa bangganya karena GOTO bisa go public.

Ia bercerita, di masa lalu saat awal berdirinya Tokopedia dan Gojek, bukan hal yang mudah. Tokopedia dihadapkan pada isu belanja online yang dianggap sebagai penipuan, sementara Gojek di awal – awal kesulitan untuk masuk ke restoran dan mall.

“Pencapaian ini adalah mimpi kami, dan beruntungnya kami berada di negara dan waktu yang tepat untuk bertumbuh. Kami lahir dan tumbuh di Indonesia, di masa pemerintahan yang progresif dengan berbagai kebijakan yang mendukung digitalisai yang kami manfaatkan untuk mencptakan solusi berbasis teknologi untuk para penguna kami, dan kini mendorong skala bisnis yang sangat besar,” ujar Andre.

https://money.kompas.com/read/2022/04/11/135908526/airlangga-ipo-goto-setara-28-persen-dari-pdb-dan-masuk-4-besar-market-cap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke