Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Turun, IHSG Merangkak Naik Jelang Penutupan Perdagangan

IHSG ditutup naik 10,98 poin (0,15 persen) pada level 7.214,78. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,51 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 216 saham yang hijau, 344 saham merah, dan 128 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 15,9 triliun dengan volume 27,57 miliar saham.

Net buy asing tertinggi dicatatkan oleh Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 337,9 miliar. TLKM selama sesi II menguat 0,87 persen di level Rp 4.630 per saham. TLKM juga mencatatkan total transaksi Rp 865,93 miliar dengan volume 187,95 juta saham.

Kemudian, Bank Central Asia (BBCA) juga mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 146,6 miliar. Saham BBCA berada di level Rp 7.800 per saham atau naik 0,97 persen. Adapun volume perdagangan BBCA mencapai 73,47 juta saham dengan total transaksi Rp 570,53 miliar.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan net buy tertinggi selanjutnya sebesar Rp 126,8 miliar. BBRI menguat 0,88 persen di posisi Rp 4.610 per saham dengan volume 96,96 juta saham dan transaksi Rp 445,07 miliar.

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh Bank Negara Indonesia (BBNI) yang melesat 0,30 persen di posisi Rp 8.425 per saham. Kemudian, Adaro Energy Indonesia (ADRO) yang stagnan di level Rp 3.140 per saham. Dilanjutkan oleh Vale Indonesia (INCO) yang naik 3,42 persen menjadi Rp 7.550 per saham.

Saham–saham yang menahan indeks hari ini antara lain, MNC Energy Investments (IATA) yang ambles 6,9 persen di level Rp 226 per saham. Kemudian, MNC Kapital Indonesia (BCAP) dan Transkon Jaya (TRJA) masing–masing terperosok 6,67 persen dan 6,43 persen menjadi Rp 280 per saham dan Rp 320 per saham.

Bursa Asia mayoritas hijau. Penurunan Nikkei 1,81 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,52 persen, Shanghai Komposit menguat 1,46 persen, dan Strait Times melemah 0,99 persen.

Bursa Eropa juga merah dengan penurunan FTSE 0,39 persen, dan Xetra Dax 1,18 persen.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.365,5 per dollar AS, atau naik tipis 0,5 poin (0,00 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.364 per dollar AS pada Selasa (12/4/2022), atau menguat dibandingkan sebelumnya Rp 14.370 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/04/12/165401726/sempat-turun-ihsg-merangkak-naik-jelang-penutupan-perdagangan

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke