Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Ketidakpastian Global, Bahana TCW Ubah Strategi Reksa Dana Ini

Merespons hal tersebut, PT Bahana TCW Investment Management melakukan perubahan strategi untuk salah satu produk reksa dana unggulannya, yaitu Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima.

Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, saat ini Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima menggunakan strategi dengan risiko relatif lebih rendah sehingga menurunkan risiko volatilitas dengan berinvestasi pada lebih dari 50 persen obligasi pemerintah, dan sisanya pada obligasi korporasi.

“Strategi ini tentunya bertujuan untuk memberikan skema investasi yang lebih stabil dan menjaga return yang optimal di tengah dinamika yang terjadi,” ujar Danica, dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, produk reksa dana itu merupakan produk yang sebagian besar pada obligasi negara dengan strategi utamanya dynamic-play pada durasi obligasi tenor panjang dan memiliki sedikit eksposur pada efek saham.

“Produk ini memiliki volatilitas rendah sehingga cocok untuk dibeli saat tren suku bunga meningkat,” katanya.


Dengan berbagai kriteria tersebut, Danica menilai, produk Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima cocok untuk profil nasabah konservatif-moderat.

“Kami berharap dengan perubahan strategi Makara Prima ini, kami dapat meningkatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 15 persen hingga akhir 2022 dengan target utama investor retail," tutur dia.

Adapun perubahan strategi portofolio ini telah diputuskan berdasarkan kajian yang mendalam dari tim analis internal.

"Kami berharap Makara Prima dapat menjadi pilihan bagi investor yang mencari produk investasi dengan stabilitas yang relatif terkendali sekaligus tetap memberikan imbal hasil yang menguntungkan," ucap Danica.

Sebagai informasi saat ini, per Desember 2021, Bahana TCW mengelola sebanyak Rp 50,3 triliun Dana Kelolaan (AUM).

https://money.kompas.com/read/2022/04/14/210000526/hadapi-ketidakpastian-global-bahana-tcw-ubah-strategi-reksa-dana-ini

Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke