Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengekor Global, Rupiah dan IHSG Bergerak di Zona Merah

Melansir data RTI, pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.197,17 atau turun 34,97 poin (0,48 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.232,15.

Sebanyak 177 saham melaju di zona hijau dan 168 saham di zona merah. Sedangkan 215 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,14 triliun dengan volume 1,12 juta miliar saham.

Sementara itu, Bursa Asia merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,28 persen, Strait Times 0,18 persen, Hang Seng Hong Kong 0,49 persen, dan Nikkei 1,9 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan juga merah dengan koreksi terdalam pada indeks Nasdaq Komposit sebesar 3,9 persen. Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,3 persen, dan S&P 500 melemah 2,8 persen.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pelemahan IHSG terjadi karena aksi profit taking jelang Lebaran Idul Fitri. Di sisi lain, rencana The Fed yang secara agresif akan menaikkan suku bunga di tahun ini turut menekan pergerakan bursa saham global.

“Pasar sedikit akan terkoreksi karena investor cenderung membersihkan portofolio jelang libur panjang lebaran. Agresifitas The Fed yang akan menaikkan suku bunga 50 bps pada 3 – 4 Mei 2022, dan perluasan penguncian di China dari sebelumnya di Shanghai, dan akan diperluas ke Beijing akan menjadi sentimen negatif bagi pasar Asia, termasuk Indonesia,” kata Hans kepada Kompas.com.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.419 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.411 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif masih tinggi dan ini bisa menahan penguatan rupiah. Bank Sentral AS diekspektasikan akan menaikan suku bunga acuan 50 basis poin lagi pada rapat tanggal 3-4 Mei 2022.

“Kenaikan suku bunga acuan AS mendorong pasar melakukan reposisi aset dan bisa menekan turun harga aset berisiko termasuk rupiah,” kata Ariston.

Namun demikian, dengan dorongan net buy asing kemarin yang tercatat sangat besar menunjukkan minat yang cukup besar terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, nilai tukar rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan tingginya minat investor asing tersebut.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.450 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2022/04/27/093059526/mengekor-global-rupiah-dan-ihsg-bergerak-di-zona-merah

Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke