Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siap–siap, Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin IHSG Bergejolak

Kebijakan tersebut juga direspons dengan kanaikan bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dengan kenaikan tertinggi pada indeks Nasdaq Komposit diatas 3 persen. Kenaikan juga terjadi pada pasar aset kripto dengan Bitcoin (BTC) melonjak 6 persen melampaui harga 40.000 dollar AS per keping.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menjelaskan, pasar domestik telah memprediksi kenaikan suku bunga The Fed sebagai upaya meredam kenaikan inflasi AS yang cukup tinggi. Roger menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan turun di awal–awal sesi seiring potensi Bank Indonesia yang dinilai juga akan menaikkan suku bunganya.

“Untuk pasar Indonesia diprediksi akan terjadi pelemahan sesaat karena efek kenaikan suku bunga ini akan meningkatkan beban termasuk kemungkinan Bank Indonesia juga ikut menaikkan BI rate 7DRR ke depannya,” kata Roger kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2022).

Roger bilang, karena saat ini tengah berlangsung earning season atau laporan pendapatan kuartalan di awal tahun 2022, ada potensi terjadinya euphoria pasar. Euphoria pasar ini terjadi karena beberapa emiten big caps mencatatkan pendapatan yang fantastis selama kuartal I-2022.

“Kita tahu bahwa banyak big cap yang mencatatkan laba superior, seperti ASII BMRI UNTR serta BBRI, pada kuartal I tahun 2022 maka ada kemungkinan market masih dilanda euphoria,” jelas Roger.

Hal senada disampaikan Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus. Menurut Maximilianus, kenaikkan suku bunga The Fed 50 bps bukanlah sesuatu yang mustahil untuk terjadi.

Kebijakan tersebut juga dinilai akan berdampak secara global, termasuk di Tanah Air. Namun, sisi positifnya, kebijakan moneter The Fed dan Bank Indonesia seiring sejalan.

“Stabilitas pasar pasti bergejolak, volatilitas pasti meningkat ketika pembukaan perdagangan Bursa Efek. Oleh sebab itu, Bank Indonesia pun pasti akan bereaksi dengan menaikkan tingkat suku bunga alih alih menggunakan inflasi sebagai alasannya,” kata Maximilianus.

Maximilianus menjelaskan inflasi di Indonesia diprediksi di atas 3 persen karena adanya Lebaran. Bank Indonesia dinilai bakal menaikkan suku bunganya di tengah kekhawatiran akan potensi outflow.

“Inflasi yang tinggi dan kenaikkan tingkat suku bunga The Fed sebanyak 50 bps akan menjadi alasan bagi Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga, meskipun melihat capital inflow yang ada ke dalam pasar keuangan kita akan membuat Bank Indonesia mempertimbangkan dengan masak sebelum menaikkan tingkat suku bunga,” ujar dia.

Di sisi lain, spread premium tingkat suku bunga antar negara juga akan menjadi perhatian Bank Indonesia untuk menjaga, gar jangan sampai terjadi capital outflow.

“Apabila Bank Indonesia tidak melakukan apa-apa, mungkin pasar akan kecewa dan berimbas negatif terhadap pasar saham khususnya obligasi. Koreksi mungkin terjadi di awal perdagangan nanti, Tapi semoga fundamental ekonomi kita menjaga koreksi tersebut,” kata  Maximilianus.

https://money.kompas.com/read/2022/05/05/130000626/siap-siap-sentimen-kenaikan-suku-bunga-the-fed-bikin-ihsg-bergejolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke