Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Agenda Presidensi G20, Pembiayaan Ekonomi Hijau Perlu Digenjot

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembiayaan terhadap ekonomi hijau dinilai masih terbatas. Padahal, hal ini jadi salah satu agenda yang akan didorong dalam rangkaian Presidensi Indonesia di G20.

Adapun, pembiayaan hijau merupakan salah satu agenda dari finance track. Hal ini terdapat dalam agenda transisi energi berkelanjutan atau dalam sustainable finance.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dalam mendorong ekonomi hijau, masalah pembiayaan masih menjadi tantangan.

Berdasarkan keterangan dia, saat ini pembiayaan untuk ekonomi hijau masih terbatas.

"Kebutuhan (pembiayaan hijau) ada tetapi kuantitas pembiayaan dan variasi pembiayaannya masih terbatas," kata dia dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5/2022).

Ia menambahkan, saat ini masih banyak perusahaan pembiayaan yang enggan untuk menyalurkan pembiayaan pada proyek hijau.

Hal ini lantaran, proyek hijau masih dianggap memiliki risiko tinggi. Selain itu, tidak adanya insentif khusus juga membuat perusahaan pembiayaan enggan untuk membiayai proyek hijau.

Sementara itu, erusahaan pembiayaan infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) justru berkomitmen mendukung sustainable finance sebagai agenda dalam Presidensi G20 Indonesia.

Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan, dari tiga agenda utama yang akan dibicarakan dalam Presidensi G20 Indonesia, SMI akan mendukung program transisi energi terbarukan.

"Yang paling relevan dari hal-hal yang menjadi agenda G20 bagi SMI saya rasa adalah bidang transisi energi yang berkelanjutan atau sustainable finance," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan langkah bersama Kementerian Keuangan dan mitra lainnya untuk dapat menyiapkan sebuah aksi konkret untuk ditunjukkan saat Presidensi G20 Indonesia.

"Saat ini gagasan Energy Transition Mechanism (ETM) tengah dirancang oleh Kementerian Keuangan dan PT SMI. Harapannya nanti akan ada suatu closing atau ada modalitas yang akan dikenalkan dalam forum G20," imbuh dia.

Sedikit catatan, SMI merupakan Perusahaan pelat merah di bawah koordinasi Kementerian Keuangan.

Ia mengaku, pihaknya sedang dalam proses koordinasi dan kolaborasi dalam menyiapkan showcase tersebut. Termasuk di dalamnya juga menentukan proyek mana yang akan dibawa untuk showcase.

Edwin menyadari, hal tersebut perlu melibatkan dukungan pemerintah dan keterlibatan institusi atau lembaga terkait. Dalam hal ini, khususnya dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pembiayaan hijau sebagai salah satu agenda yang akan dibahas dalam Presidensi Indonesia di G20 tentu perlu mendapatkan perhatian khusus.

Dia menceritakan, pada tingkat global skema pembiayaan seperti modal ventura untuk ekonomi hijau sudah mencuat. Di sana, ia katakan, telah banyak perusahaan pembiayaan yang menyediakan dana-dana yang lebih murah baik bentuk pinjaman maupun ekuitas.

Berdasarkan data yang ia miliki, saat ini kebutuhan pembiayaan hijau telah mencapai 281 miliar dollar AS. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus menyadarkan berbagai pihak akan pentingnya mendorong ekonomi hijau ini.

"Kita harus mendorong literasi dan kesadaran yang saat ini masih terbatas, baik dari literasi kepada masyarakat umum maupun pada pangusaha," imbuh dia.

Selain itu, ia juga akan berusaha untuk menerapkan ekonomi hijau tidak hanya di sektor publik, tetapi juga di sektor industri jasa swasta. Kemudian, ia berharap terciptanya ekosistem ekonomi hijau di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2022/05/12/085100926/jadi-agenda-presidensi-g20-pembiayaan-ekonomi-hijau-perlu-digenjot

Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke