IHSG Ditutup Menguat Sore Ini, Saham BBCA, TLKM, dan BBRI Banyak Dilepas Asing

IHSG ditutup naik 44,46 poin atau 0,6 persen pada level 7.141,04. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 625,3 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 229 saham yang hijau, 298 saham merah, dan 169 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 18,8 triliun dengan volume 32,01 miliar saham.

Aksi beli bersih (net buy) asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 101,8 miliar. BMRI menguat 1,8 persen pada level Rp 8.300 per saham. Sementara itu, aksi jual bersih (net sell) asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 292,9 miliar, Telkom Indonesia (TLKM) senilai Rp 283,1 miliar, dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sejumlah Rp 135,8 miliar.

Saham yang menopang indeks antara lain, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) melonjak 12,3 persen di level Rp 3.450 per saham. Kemudian, Adaro Minerals (ADMR) di level Rp 2.280 per saham atau naik 7,04 persen, dan HM Sampoerna (HMSP) menguat 5,9 persen pada level Rp 1.160 per saham.

Saham yang menahan indeks dipimpin oleh Wir Asia (WIRG) yang ambles 6,7 persen di level Rp 755 per saham. Dilanjutkan oleh Bukit Asam (PTBA) di level Rp 4.070 per saham atau terjun 5,5 persen, dan Bank Jago (ARTO) melemah 3,5 persen menjadi Rp 8.200 per saham.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,1 persen, dan Shanghai Komposit 0,17 persen. Sementara itu, Straits Times melemah 0,06 persen, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,56 persen.

Bursa Eropa juga mixed, dengan kenaikan FTSE 0,01 persen, sementara Xetra Dax melemah 0,78 persen.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini melemah.

Berdasarkan Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.454 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,06 persen).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.464 per dollar AS pada Selasa (7/6/2022), atau melemah dibandingkan sebelumnya di level Rp 14.462 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.