Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertamina Terima Kompensasi Rp 64 Triliun dari Negara

KOMPAS.com - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan arus kas BUMN yang dipimpinnya kini semakin kuat karena pemerintah telah membayar kompensasi penyaluran BBM dan elpiji subsidi yang telah dilakukan tahun lalu sebesar Rp 64,5 triliun.

"Pembayaran ini dapat memperkuat cashflow untuk menjaga ketahanan energi nasional," kata Nicke dilansir dari Antara, Jumat (7/1/2022).

Sejak awal 2022, pemerintah terus mempercepat pembayaran kompensasi atas penugasan distribusi BBM dan elpiji subsidi bagi masyarakat.

Per April 2022, pemerintah telah membayarkan kompensasi sebesar Rp 29,0 triliun, sehingga secara keseluruhan, sepanjang 2022 total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode hingga 2021 yang telah dibayarkan pemerintah kepada Pertamina sebesar Rp 93,5 triliun.

Nicke menyampaikan bahwa komitmen itu menunjukkan upaya keras pemerintah dalam memperkuat arus kas Pertamina yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan memproteksi daya beli masyarakat.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dukungan juga terlihat dengan adanya kebijakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk penambahan subsidi sebesar Rp 71,8 triliun dan kompensasi BBM Rp 234 triliun.

Sehingga total subsidi dan kompensasi menjadi Rp 401,8 triliun pada tahun 2022 (asumsi harga minyak mentah Indonesia 100 dolar AS per barel).

Hal ini merupakan upaya pemerintah dan Pertamina dalam penyediaan dan penyaluran BBM dan elpiji bersubsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat miskin, menengah, rentan, dan UMKM, sekaligus merupakan wujud kehadiran negara untuk melindungi rakyatnya.

Menurut Nicke, pemerintah telah berupaya maksimal dalam menghadapi tantangan harga minyak mentah. Apabila dibandingkan dengan negara lain, harga BBM Indonesia yang termasuk dua terendah di seluruh dunia.

Masyarakat perlu berhemat dalam menggunakan BBM dan elpiji karena dua komoditas bahan bakar ini hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin, sehingga masyarakat mampu agar beralih menggunakan BBM dan elpiji nonsubsidi.

Saat ini, Pertamina makin termotivasi untuk melanjutkan berbagai program efisiensi dan terobosan di seluruh lini bisnis yang telah diinisiasi sehingga sepanjang 2021 menghasilkan penghematan sebesar 1,3 miliar dollar AS.

Perseroan akan berupaya maksimal agar subsidi yang dialokasikan pemerintah untuk BBM dan elpiji dalam APBN 2022 dapat lebih optimal pemanfaatannya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.

"Kami akan menjalankan amanah dari pemerintah dengan terus memperkuat tata kelola penyaluran BBM dan elpiji agar lebih tetap sasaran, antara lain dengan pendaftaran kendaraan pada website MyPertamina," imbuh Nicke.

Tak hanya itu, Pertamina juga mendorong akan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dan elpiji secara bertanggung jawab dan lebih hemat.

Menurut Nicke, subsidi merupakan kebijakan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat menengah bawah, rentan miskin dan UMKM, sehingga masyarakat yang tergolong mampu sebaiknya beralih memakai BBM dan elpiji nonsubsidi.

"Kami akan memastikan pasokan mencukupi. Pengawasan terus ditingkatkan agar alokasi subsidi BBM dan elpiji tepat sasaran,” kata Nicke.

https://money.kompas.com/read/2022/07/01/222113426/pertamina-terima-kompensasi-rp-64-triliun-dari-negara

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke